Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Gaya Ahok Layani Aduan Warga Jakarta Saat Sudah Tidak di Balai Kota

Kompas.com - 14/11/2016, 10:04 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta non-aktif yang juga petahana Pilkada DKI 2017 Basuki Tjahaja Purnama membuka layanan aduan warga di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (14/11/2016) ini. Basuki atau Ahok yang tengah cuti itu tetap menerima aduan, meski tidak ditindaklanjuti ke satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI Jakarta.

Ahok tiba di Rumah Lembang sekitar pukul 08.45 WIB. Dia yang mengenakan kemeja kotak-kotak langsung diarahkan ke belakang rumah atau lokasi acara. Di sana sudah menunggu warga yang duduk di depan panggung. Sementara di panggung sudah disediakan dua buah kursi.

"Yang mau tanya maju aja. Duduk aja, karena abis tanya pasti mau foto kan," kata Ahok.

Setelah itu, warga mengangkat tangan mereka berebut ingin mengadu dengan Ahok. Warga pertama yang maju adalah Ningsih. Seorang warga RT 10/06 Kemyoran Gempol, Jakarta Pusat.

Dia merasa lingkungan tempat tinggalnya tidak pernah diperhatikan oleh Pemprov DKI Jakarta.

"Kami seperti anak tiri, enggak menikmati APBD," kata Ningsih kepada Ahok.

Ahok langsung memotong pernyataan Ningsih.

"Pasti nikmatin APBD-lah. Anak-anaknya pasti dapat KJP (Kartu Jakarta Pintar) dan orang sakit diurusin," kata Ahok.

Ningsih menjelaskan, jalanan di lingkungan tempat tinggalnya kerap rusak. Pemprov DKI Jakarta tak juga memperbaiki jalan rusak tersebut. Mendengar hal itu, Ahok harus mengecek status jalan terlebih dahulu.

Pasalnya, tak sedikit jalan di Kemayoran yang merupakan wewenang Pusat Pengelola Komplek (PPK) Kemayoran. Dengan demikian, perbaikan jalan rusak merupakan wewenang PPK Kemayoran, bukan Pemprov DKI Jakarta.

"Kami enggak bisa aspal, kalau aspal, kami bisa masuk penjara. Kalau mau bicara sombong, sudah enggak ada jalan jelek di Jakarta. Makanya solusinya bapak ibu pindah ke rusun, asal PPK Kemayoran kasih tanah ke kami untuk bangun rusun," kata Ahok.

Ningsih mengangguk menyudahi aduannya. Kemudian mereka berfoto bersama di atas panggung. (Baca: Ingin Laporkan Aduan atau Foto Bareng Ahok? Datang Saja ke Rumah Lembang)

Kemudian ada pula warga yang mengadu mengenai sampah. Warga tersebut menjelaskan, di depan SMA 7 Bendungan Hilir ada sebuah bak penampungan sampah yang menyebabkan bau menyengat. Warga itu meminta agar Dinas Kebersihan DKI Jakarta terus mengambil sampah di sana.

"Bapak pernah lapor Qlue? Kalau bapak lapor di Qlue, tapi enggak dikerjain, bisa dapat peringatan. Tiga hari enggak dikerjain, warnanya merah, akan kami telepon kepala dinasnya. Kalau kepala dinas enggak bisa jelasin alasannya, kami pecat," kata Ahok.

Hingga pukul 09.30 WIB, warga masih mengadu permasalahannya kepada Ahok.

Kompas TV Sejumlah Penolakan Warga pada Kunjungan Ahok-Djarot
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Megapolitan
Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Megapolitan
Terpeleset Saat Mandi di Sungai Citarum, Jasad Nelayan Muaragembong Ditemukan Mengapung di Kepulauan Seribu

Terpeleset Saat Mandi di Sungai Citarum, Jasad Nelayan Muaragembong Ditemukan Mengapung di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Kematian Tragis Perempuan di Pulau Pari Terungkap, Ternyata Dibunuh 'Pelanggannya' Sendiri

Kematian Tragis Perempuan di Pulau Pari Terungkap, Ternyata Dibunuh "Pelanggannya" Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com