JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah blusukan di Pela Mampang, Selasa (15/11/2016), calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, blusukan ke Gang Kancil, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Saat tiba di sana, Djarot sempat disambut di salah satu rumah warga. Dia lalu menceritakan kepada warga soal penolakan terhadapnya di Pela Mampang.
Djarot mengatakan agar warga tak perlu khawatir dengan penolakan-penolakan yang muncul sebab pilkada ia sebut harus menjadi momentum warga DKI merayakan pesta demokrasi.
"Seneng aku ning kene (di sini). Tetep senyum, ojo merengut. Pilkada itu menyenangkan ya?" kata Djarot.
(Baca: Ada Pendemo, Warga Langsung Semangati Djarot)
Setelah berbincang bersama warga, Djarot beranjak dari kursinya dan membagi-bagikan buku tulis ke anak-anak dibantu sejumlah relawannya. Djarot kemudian berjalan menyusuri permukiman warga.
Tiba-tiba Djarot berhenti di sebuah warung nasi uduk dan memerhatikan rempeyek yang dijual di warung tersebut.
"Wah enak ini, enak nggak? Pakai ketumbar? Berasa dong ya," kata Djarot kepada penjualnya.
Djarot pun membeli sekantong plastik rempeyek dan menyerahkan uang Rp 50.000 kepada penjualnya. Setelah itu, Djarot melanjutkan blusukan ke rumah warga.
Saat melewati SDN 07 Ragunan, dari jendela, para siswa berteriak dan langsung berlari mengejar Djarot dari gerbang sekolah.
Setelah menerima buku tulis, anak-anak SD itu berlari menembus rombongan untuk meminta tanda tangan Djarot.
"Wah ini banyak sekali, aku tanda tangan aja ya, nama sama tanggalnya titip temennya aja," kata Djarot.
(Baca: Warga Pela Mampang Kesal terhadap Pendemo Djarot)
Djarot lalu melanjutkan meninjau saluran air dan lahan warga yang akan dijual ke Pemprov DKI untuk dijadikan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA).