JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono, menyampaikan solusinya atas keluhan pedagang terkait pasar tradisional yang sepi.
Menurut Agus, secara umum pasar tradisional sepi lantaran daya beli masyarakat yang menurun.
Oleh karena itu, menurut Agus, perlu adanya upaya peningkatan daya beli masyarat.
"Mereka yang sangat miskin sulit membeli sesuatu untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari," kata Agus di Jakarta Utara, Selasa (15/11/2016).
(Baca juga: Strategi di Balik "Gerilya" Agus Yudhoyono)
Peningkatan daya beli masyarakat itu, kata Agus, salah satunya dilakukan dengan memberikan bantuan sementara.
Bantuan itu diberikan sampai masyarakat bisa berdiri sendiri hingga akhirnya keluar dari kemiskinan sesuai dengan indikator Badan Pusat Statistik.
"Kalau indikator terpenuhi, maka dianggap miskin. Kalau mereka sudah keluar dari indikator, bukan miskin," kata dia.
Maka dari itu, lanjut dia, diperlukan pemberian bantuan langsung sementara (BLS) untuk mengeluarkan warga kurang mampu dari garis kemiskinan dan meningkatkan daya beli.
(Baca juga: Agus Mengaku Prihatin Lihat Kondisi TPS Sungai Bambu)
Ia juga menilai BLS ini mampu menggerakkan perekonomian rakyat. Agus sendiri akan memberikan Rp 5 juta per keluarga miskin setiap tahun.
"Kalau ada konsumsi, daya beli masyarakat baik, maka pasar akan bergerak, pada akhirnya tingkatkan perekonomian Jakarta," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.