Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampanye Ahok di Ciracas, Dipeluk hingga Ditolak Sebagian Warga

Kompas.com - 16/11/2016, 07:31 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

"Istighfar.. Istighfar ya. Bapak-bapak kenal saya kan? Yuk sudah yuk. Tenang," kata Tuti menenangkan pendemo.

Pendemo merasa geram karena ada upaya provokasi yang dilakukan oleh relawan berbaju kotak-kotak pendukung Ahok. "Kami pergi dari sini, kalau dia juga pergi, Bu," kata pendemo kepada Tuti.

Tuti dan anak-anak buahnya mencoba menenangkan pendemo dengan cara persuasif. Sementara itu, Ahok terlihat masih meladeni permintaan warga untuk berfoto bersama.

Warga terlihat memenuhi sebuah bangunan yang belum terpakai untuk berfoto bersama Ahok. Hujan deras pun mengguyur wilayah itu.

Pendemo tetap menyerukan penolakan mereka di bawah guyuran hujan deras. Begitu pula dengan polisi yang mengamankan aksi mereka. Setelah sekitar 30 menit melayani warga berfoto, Ahok dan rombongan meninggalkan lokasi.

Relawan dan warga terlihat hujan-hujanan mengikuti Ahok. Pendemo kembali berlari mengejar Ahok. Namun lagi-lagi, polisi berhasil mengamankan aksi mereka.

Barisan polisi membatasi mobil yang digunakan Ahok dengan para pendemo. Ahok meninggalkan lokasi tanpa berkomunikasi dengan para pendemo.

Setelah Ahok pulang

Keramaian belum usai setelah Ahok meninggalkan lokasi. Ada dua kelompok warga yang saling provokasi. Sekelompok relawan pendukung Ahok dan menggunakan atribut Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) terlihat menyanyikan lagu "Garuda Pancasila". Tak hanya itu, relawan juga menyanyikan yel-yel untuk menghalau demo. "Siapa kita... Siapa kita.. PAC Jakarta Timur," begitu yel-yel relawan.

Keramaian dari relawan itu membuat pendemo geram. Pendemo, saat itu masih menyuarakan penolakan di hadapan polisi.

"Tuh Pak suruh diem," teriak pendemo kepada polisi.

Tuti yang berada di hadapan pendemo langsung menginstruksikan anak buahnya mengamankan relawan. Beberapa anggota kepolisian langsung menenangkan relawan dan pendemo.

"Tenang.. Tenang.. Bapak ibu diam juga dong," kata seorang anggota kepolisian kepada relawan.

Aksi yang terjadi di Jalan Centex, Ciracas, Jakarta Timur ini berlangsung selama sekitar 30 menit.

Kompas TV Penolakan Kampanye Ahok-Djarot Berakhir Ricuh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com