"Istighfar.. Istighfar ya. Bapak-bapak kenal saya kan? Yuk sudah yuk. Tenang," kata Tuti menenangkan pendemo.
Pendemo merasa geram karena ada upaya provokasi yang dilakukan oleh relawan berbaju kotak-kotak pendukung Ahok. "Kami pergi dari sini, kalau dia juga pergi, Bu," kata pendemo kepada Tuti.
Tuti dan anak-anak buahnya mencoba menenangkan pendemo dengan cara persuasif. Sementara itu, Ahok terlihat masih meladeni permintaan warga untuk berfoto bersama.
Warga terlihat memenuhi sebuah bangunan yang belum terpakai untuk berfoto bersama Ahok. Hujan deras pun mengguyur wilayah itu.
Pendemo tetap menyerukan penolakan mereka di bawah guyuran hujan deras. Begitu pula dengan polisi yang mengamankan aksi mereka. Setelah sekitar 30 menit melayani warga berfoto, Ahok dan rombongan meninggalkan lokasi.
Relawan dan warga terlihat hujan-hujanan mengikuti Ahok. Pendemo kembali berlari mengejar Ahok. Namun lagi-lagi, polisi berhasil mengamankan aksi mereka.
Barisan polisi membatasi mobil yang digunakan Ahok dengan para pendemo. Ahok meninggalkan lokasi tanpa berkomunikasi dengan para pendemo.
Setelah Ahok pulang
Keramaian belum usai setelah Ahok meninggalkan lokasi. Ada dua kelompok warga yang saling provokasi. Sekelompok relawan pendukung Ahok dan menggunakan atribut Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) terlihat menyanyikan lagu "Garuda Pancasila". Tak hanya itu, relawan juga menyanyikan yel-yel untuk menghalau demo. "Siapa kita... Siapa kita.. PAC Jakarta Timur," begitu yel-yel relawan.
Keramaian dari relawan itu membuat pendemo geram. Pendemo, saat itu masih menyuarakan penolakan di hadapan polisi.
"Tuh Pak suruh diem," teriak pendemo kepada polisi.
Tuti yang berada di hadapan pendemo langsung menginstruksikan anak buahnya mengamankan relawan. Beberapa anggota kepolisian langsung menenangkan relawan dan pendemo.
"Tenang.. Tenang.. Bapak ibu diam juga dong," kata seorang anggota kepolisian kepada relawan.
Aksi yang terjadi di Jalan Centex, Ciracas, Jakarta Timur ini berlangsung selama sekitar 30 menit.