Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/11/2016, 08:52 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah sebenarnya ingin juru parkir liar bisa dipidanakan. Namun, sayangnya belum ada aturan yang memperbolehkan hal itu.

"Kalau kami sih inginnya bisa memidanakan jukir liar. Mantep tuh. Saya sudah pernah mewacanakan untuk bisa memidanakan jukir liar, tapi enggak ada aturannya," ujar Andri kepada Kompas.com, Selasa (15/11/2016).

Hal ini untuk mengomentari maraknya parkir liar di Tanah Abang. Andri mengatakan, selama ini Dishub sudah sering melakukan penertiban parkir liar di Tanah Abang. Namun, Dishub mengalami kesulitan karena hanya bisa menertibkan kendaraan yang melanggar.

Andri mengatakan, Dishub tidak bisa menertibkan juru parkirnya juga sehingga mereka kembali bebas berkeliaran tanpa dikenakan sanksi. Itu sebabnya dia ingin ada ketentuan untuk memidanakan juru parkir liar.

Menurut Andri, sebenarnya polisi juga bisa langsung menindak juru parkir liar ini dengan kasus pemerasan atau pungli.

"Karena mereka benar-benar preman dan memungut sesuatu dari warga yang tidak ada ketentuannya," ujar Andri. (Baca: Menyoal Parkir Liar di Tanah Abang yang Kembali Marak)

Foto: Tjiptadinata Effendi. Tiket parkir tak resmi di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Andri pun berharap tim Saber Pungli segera terbentuk. Dengan adanya tim tersebut, juru parkir juga bisa ditindak. Untuk diketahui, Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono sedang menyiapkan dua pergub untuk pembentukan tim Saber Pungli.

Anggota tim tersebut gabungan dari Pemprov DKI hingga polisi. Andri berharap masalah parkir bisa menjadi target pertama tim Saber Pungli ketika sudah terbentuk nanti. Andri pun yakin para juru parkir liar akan kapok jika diberi sanksi.

"Apalagi kalau ketangkap langsung dipenjarakan, mereka pasti ngoceh tuh. Kalau ada anggota Dishub yang terlibat bisa kita pecat dan pidanakan juga," ujar Andri.

Kompas TV Razia Parkir Liar Tanah Abang Ricuh
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Penunjukkan Gubernur Jakarta oleh Presiden Bisa Bikin Cemburu Provinsi Lain

Penunjukkan Gubernur Jakarta oleh Presiden Bisa Bikin Cemburu Provinsi Lain

Megapolitan
Tahanan Titipan di Lapas Tangerang yang Kabur Ditangkap Kembali di Rumah Orangtua

Tahanan Titipan di Lapas Tangerang yang Kabur Ditangkap Kembali di Rumah Orangtua

Megapolitan
Pengusul Gubernur DKJ Ditunjuk Presiden Berharap Putra-Putri Betawi Dipilih Pimpin Jakarta

Pengusul Gubernur DKJ Ditunjuk Presiden Berharap Putra-Putri Betawi Dipilih Pimpin Jakarta

Megapolitan
Tak Pernah Terlihat Cekcok dengan AMW, Wanita Tewas Terlakban Justru Sering Diledek Pengantin Baru

Tak Pernah Terlihat Cekcok dengan AMW, Wanita Tewas Terlakban Justru Sering Diledek Pengantin Baru

Megapolitan
Ada Perayaan Natal Gereja Tiberias dan Panggung Rakyat, Arus Lalu Lintas di Sekitar GBK Macet

Ada Perayaan Natal Gereja Tiberias dan Panggung Rakyat, Arus Lalu Lintas di Sekitar GBK Macet

Megapolitan
Salah Satu Bamus Betawi Tolak Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, Anggap Cederai Demokrasi

Salah Satu Bamus Betawi Tolak Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, Anggap Cederai Demokrasi

Megapolitan
Laporkan Butet soal Pengakuan Diintimidasi, Pelapor: Hal yang Disampaikan Menyesatkan

Laporkan Butet soal Pengakuan Diintimidasi, Pelapor: Hal yang Disampaikan Menyesatkan

Megapolitan
Pimpinan DPRD Sebut Pemkot Depok Bohongi Rakyat: Nyatanya Tidak Bisa Berobat Gratis Pakai KTP

Pimpinan DPRD Sebut Pemkot Depok Bohongi Rakyat: Nyatanya Tidak Bisa Berobat Gratis Pakai KTP

Megapolitan
Bamus Betawi Ternyata Ada 2, Mana yang Usulkan Gubernur Jakarta Dipilih Presiden?

Bamus Betawi Ternyata Ada 2, Mana yang Usulkan Gubernur Jakarta Dipilih Presiden?

Megapolitan
AMW 'Ngaku' ke Tetangga, Wanita yang Ditemukan Tewas Terlakban Sedang Sakit

AMW 'Ngaku' ke Tetangga, Wanita yang Ditemukan Tewas Terlakban Sedang Sakit

Megapolitan
Polisi Tangkap Terduga Pembunuh Wanita Terlakban di Cikarang Timur

Polisi Tangkap Terduga Pembunuh Wanita Terlakban di Cikarang Timur

Megapolitan
Butet Kartaredjasa Dilaporkan ke Polisi Buntut Pengakuan Diintimidasi di Pentas Teater

Butet Kartaredjasa Dilaporkan ke Polisi Buntut Pengakuan Diintimidasi di Pentas Teater

Megapolitan
Soal Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, PDI-P DKI Minta DPR Kedepankan Suara Rakyat

Soal Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, PDI-P DKI Minta DPR Kedepankan Suara Rakyat

Megapolitan
Jasad Wanita Terlakban di Cikarang Timur Baru 'Ngontrak' Seminggu Bersama Seorang Pria

Jasad Wanita Terlakban di Cikarang Timur Baru 'Ngontrak' Seminggu Bersama Seorang Pria

Megapolitan
Berkaus Merah, Warga Puri Bali Gelar Demo Tuntut Lurah dan Pengembang Atasi Banjir

Berkaus Merah, Warga Puri Bali Gelar Demo Tuntut Lurah dan Pengembang Atasi Banjir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com