Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Guru Keluhkan Kurikulum 2013 kepada Anies

Kompas.com - 16/11/2016, 16:49 WIB
David Oliver Purba

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Hadiati, seorang guru di salah satu SD di Jakarta Timur, mengeluhkan sistem kurikulum 2013 kepada calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Menurut Hadiati, penerapan kurikulum 2013 terkesan tergesa-gesa tanpa perencanaan matang.

Hadiati mengatakan, di tempat dia mengajar, belum ada fasilitas dan pengajar terlatih untuk bisa mengimplementasikan kurikulum 2013 secara baik.

"Sudah diterbitkan (kurikulumnya), tapi buku-buku belum ada dan guru juga tidak siap. Jadi kalau Bapak jadi gubernur nanti, sekolah ditinjau lagi untuk penerapannya, agar tidak terkesan buru-buru atau basa-basi," ujar Hadiati, saat kunjungan Anies ke Kelurahan Lubuk Buaya, Jakarta Timur, Rabu (16/11/2016).

Menanggapi keluhan itu, Anies menyatakan bahwa kurikulum tersebut diterapkan untuk diuji coba pada 2013, atau sebelum dirinya menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).

Saat menjadi Mendikbud, Anies mengaku langsung melakukan pembatasan terhadap kurikulum tersebut. Menurut Anies, pergantian kurikulum dengan durasi waktu yang sangat pendek membuat proses belajar mengajar jadi tidak efektif.

Di negara maju, kata Anies, pergantian kurikulum bisa memakan waktu tujuh tahun. Sementara di Indonesia penggantian kurikulum hanya memakan waktu satu tahun.

Anies menambahkan, ada juga sejumlah sekolah yang masih menggunakan kurikulum 1994.

"Maka dari itu salah satu hal kami rencanakan adalah membuat mutu pendidikan di Jakarta menjadi tinggi dan memastikan semua anak bisa sekolah. Karena tanggung jawabnya ada di pemda," ujar Anies.

Kurikulum 2013 merupakan program pengganti kurikulum 2006. Kurikulum 2013 masuk dalam masa percobaanya dengan menjadikan beberapa sekolah menjadi sekolah rintisan untuk uji coba penerapan kurikulum tersebut.

Kompas TV Anies Berjanji Tak Gusur Bantaran Kali Palmerah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com