JAKARTA, KOMPAS.com - Rabu (16/11/2016) pagi kemarin, Rumah Lembang masih dipadati oleh warga dan relawan yang ingin mengikuti silaturahmi bersama calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Sama seperti hari-hari sebelumnya, kehadiran Ahok disambut antusias oleh para relawannya. Namun ada yang berbeda saat Ahok menjawab berbagai laporan warga di sana.
Tak jarang, ia menyelipkan permasalahan dugaan penistaan agama yang tengah dihadapinya. Kemudian ia juga menyindir anggota DPR yang kerap berseberangan dengan dirinya, hingga menyindir istilah "Lebaran Kuda" yang sebelumnya disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia keenam Susilo Bambang Yudhoyono.
Pagi itu, hampir seluruh pihak yang ada di Rumah Lembang tengah menunggu hasil gelar perkara terhadap kasus dugaan penistaan agama yang dituduhkan kepada Ahok.
"Jika dalam kasus ini saya ditentukan menjadi tersangka, saya akan fight di pengadilan," kata Ahok, yang disambut sorak sorai pendukungnya.
Seperti sudah punya "feeling" akan ditetapkan menjadi tersangka, Ahok menghibur para pendukungnya. Bahkan, ia meminta para pendukungnya untuk menggunakan hak pilih dan memenangkan pasangan Ahok-Djarot satu putaran pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Yang penting, bapak ibu jangan patah semangat. Karena nanti mereka yang fitnah itu akan malu, sudah fitnah, eh kami menang (Pilkada DKI Jakarta 2017) satu putaran, malu mereka," kata Ahok. (Baca: Pesan Kakak Angkat kepada Ahok yang Jadi Tersangka...)
Detik-detik jelang penetapan tersangka, Ahok tak henti-hentinya menyelipkan "kode" di sela-sela aduan warga. Contohnya saat seorang warga yang pernah mengidap kanker, menangis dan berterimakasih kepada Ahok karena fasilitas kesehatan Pemprov DKI Jakarta.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.