"Kalau lebaran kuda, lebaran (kan) milik orang Islam, masa negara dibuat lebaran kuda? Apa enggak menghina juga? Coba kalau Ahok yang ngomong langsung (lebaran kuda), pasti pada demo lagi," kata Ahok.
Pendukung yang memadati Rumah Lembang tertawa mendengar pernyataan Ahok tersebut.
"Ada lagi tuh anggota DPR yang terhormat, yang ngoceh-ngoceh bilangnya enggak mau teman sama penista agama macam-macam. Enggak tahunya foto ketawa-ketawa sama Donald Trump. Malu-maluin aja, iya enggak?," kata Ahok dengan muka kesal.
Ahok kemudian mengutip pernyataan Don King, seorang promotor tinju dunia. Yakni "Kemunafikan itu adalah ibu dari segala kejahatan, dan prasangka rasial adalah anak kesayangan si ibu".
Sementara warga yang mengadu terlihat tertawa mendengar pernyataan Ahok tersebut. Tak berhenti sampai di situ, ketika ada warga yang kembali mengadu, Ahok kembali menyelipkan "prasangka" nya menjadi tersangka kasus penistaan agama.
Kepada warga, dia bersyukur bukan menjadi tersangka koruptor. "Kalau tersangka karena belain orang, bangga saya. Ahok dipenjara karena difitnah dan dizalimi, top saya," kata Ahok. (Baca: Ahok Ingin Proses Hukumnya Terbuka seperti Kasus Jessica)
Kemudian dia menceritakan kisah perjalanan yang dilalui oleh Nelson Mandela. Mandela pernah dipenjara selama 30 tahun karena menyampaikan aspirasinya. Namun, setelah menjalani hukuman selama 30 tahun, akhirnya dia menjadi Presiden Afrika Selatan.
"Mandela dipenjara 30 tahun bisa jadi presiden. Siapa tahu gue jadi presiden, kan enak. Ngapain pusing," kata Ahok tertawa.
Hingga akhirnya Bareskrim Mabes Polri mengumumkan Ahok sebagai tersangka dalam kasus dugaan penistaan agama. Kasus ini ditingkatkan statusnya menjadi penyidikan.
Ahok masih melayani aduan warga ketika ketika pengumuman berlangsung. Meski memiliki status baru, Ahok terlihat santai ketika menemui warga dan awak media untuk memberikan pernyataan resminya.
Ahok tak akan mengajukan gugatan praperadilan atas penetapan status tersangka. Selain itu, empat partai politik pengusung tak mencabut dukungan pasangan calon Ahok-Djarot.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.