JAKARTA, KOMPAS.com - Tim sukses pasangan calon Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, melaporkan penghadangan yang dilakukan sekelompok orang terhadap Djarot di Cipinang, Pulogadung, Jakarta Timur, pada Rabu (16/11/2016).
Salah satu tim kampanye Ahok-Djarot Wilayah Jakarta Timur, William Yani, mengatakan bahwa mereka melapor penghadangan itu ke Bawaslu DKI pada Rabu malam.
"Beberapa pelapor dan saksi berangkat ke Bawaslu malam hari juga. Jadi ke Panwaslu Jakarta Timur hari ini kami tunda. Kami teman-teman PDI-P sama Nasdem bareng-bareng ke sana," ujar William saat dihubungi Kompas.com, Kamis (17/11/2016).
(Baca juga: Sebelum Djarot Dihadang, Panwaslu Jaktim Copot Spanduk Penolakan di Cipinang)
William menuturkan, dia dan beberapa pelapor lainnya membawa bukti berupa foto-foto penghadangan Djarot.
Namun, Bawaslu DKI meminta mereka melengkapi bukti-bukti tersebut.
"Bukti sudah ada, foto-foto yang ada di handphone sementara, cuma mereka minta lengkapi. Kami tetap akan siapkan kelengkapan itu. Kemungkinan besok (diserahkan)," kata dia.
Selain itu, William berharap Bawaslu DKI berkoordinasi dengan panwas kecamatan dan kelurahan yang berada di lapangan.
Menurut dia, sedianya Bawaslu dan panwas memiliki sejumlah dokumentasi penghadangan tersebut.
Sekelompok orang diketahui menghadang Djarot dan pendukungnya di tengah kampanye mereka.
Akibatnya, Djarot tidak bisa melanjutkan kampanye dan meninggalkan lokasi tersebut.
(Baca juga: Simpatisan Dipukul, Tim Hukum Ahok-Djarot Minta Ketegasan Polisi)
Para pendukung dan penghadang Djarot sempat berhadap-hadapan. Polisi pun berusaha mencegah terjadinya hal yang tak diinginkan.
Namun, setelah Djarot meninggalkan lokasi, terjadi bentrokan antara pendukungnya dan sekelompok orang yang menghadang tersebut.
Akibatnya, tiga orang pendukung Djarot mengaku terkena pukulan orang yang menghadang kampanye mantan Wali Kota Blitar tersebut.
Selain ke Bawaslu DKI, mereka juga melapor ke Polres Metro Jakarta Timur terkait aksi pemukulan itu.