Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Keluhkan Bau Busuk dari Tumpukan Sampah di Pasar Cawang Kavling

Kompas.com - 17/11/2016, 17:44 WIB

JAKARTA - Pedagang dan pembeli di Pasar Cawang Kavling, Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur, mengeluhkan persoalan sampah, yang menumpuk di Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS), di sisi kiri pasar.

Selain menumpuk karena tidak segera diangkut, keberadaan sampah menimbulkan bau tidak sedap serta membuat pemandangan menjadi kumuh.

Darwiya (34), pengunjung pasar, menyebut keberadaan sampah di sana menjijikkan. Tidak hanya membuat pemandangan jadi tak nyaman, bau sampah juga membuatnya mual.

"Tiap saya ke pasar, kok sampahnya penuh terus. Apa tidak diangkut atau gimana itu. Baunya yang bikin tidak tahan," katanya, Kamis (17/11/2016).

Asti, pedagang berusia 37 tahun kesal lantaran pengangkutan sampah di sana tidak setiap hari. Bahkan, kata dia, belakangan petugas sampah datang selama seminggu sekali.

Akibatnya, sampah di sana menggunung.

"Lihat saja, sampah sampai sebanyak itu. Jelas sangat mengganggu baik pedagang maupun pembeli," katanya.

Ia makin kesal lantaran tidak lama lagi ia akan pindah ke lokasi penampungan sementara, terkait revitalisasi pasar itu.

Dalam proses pengundian, Asti mendapatkan kios yang dekat dengan lokasi pembuangan sampah itu.

"Gimana nanti dagangan saya mau laku kalau dekat sampah begini. Belatungnya juga banyak. Sebaiknya pihak pasar menutup akses dari TPS ke dalam pasar, karena selama ini memang tidak ada pembeli yang lewat situ. Baunya itu yang bikin nggak tahan," ujar Asti.

Bambang Haryadi selaku staff Pasar Cawang Kavling mengakui, persoalan sampah di sana memang sukar dihadapi.

Ia sebenarnya paham bahwa penanganan sampah di pasar merupakan bagian penting dari pengelolaan pasar itu.

"Sebenarnya di sana ada dua kontainer sampah, cuma sekarang satunya lagi rusak. Jadinya, sampah tercecer karena satu kontainer lagi sudah penuh," jelasnya.

Bambang menyebut, pengakutan sampah-sampah itu dilakukan rata-rata tiga hari sekali.

Selain itu, permasalahan lain adalah banyak warga yang ikut membuang sampah di TPS itu, sehingga menambah volume sampah.

"Sebenarnya kan itu khusus buat pedagang pasar saja. Tapi warga juga ikut membuang sampah ke sana," katanya.

Camat Jatinegara Nasrudin Abu Bakar belum bisa dikonfirmasi terkait hal ini. Dihubungi via telepon dan pesan, Nasrudin tidak memberikan tanggapan.

(Feryanto Hadi/Warta Kota)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com