Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/11/2016, 12:50 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tim sukses dan relawan Ahokers, Ivan Hoe Semen, menyatakan bahwa Gubernur non-aktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, tidak pernah berniat untuk menistakan agama.

"Mungkin bisa jadi maksudnya baik, tetapi mungkin pada konteksnya tidak tepat, tetapi dari hati yang paling dalam, tidak ada niat Pak Ahok begitu (menistakan agama)," kata Ivan dalam diskusi di Warung Daun, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, dengan tema "Ahok Effect", Sabtu (19/11/2016).

(Baca juga: Ahok Diminta Contek Cara Jokowi Menangkan Pilkada DKI Jakarta 2012)

Diskusi ini juga dihadiri Wasekjen MUI Muhammad Zaitun Rasmin, Ketua Bidang Kominfo DPP Projo Candi Sinaga, pakar hukum pemilukada, Heru Widodo, Direktur Puspol Indonesia Ubedilah Badrun, dan Founder Kedai Kopi Hendri Satrio.

Ivan menyatakan, Ahok tidak berniat menyakiti masyarakat atau kelompok tertentu. Ia percaya, masyarakat sudah cerdas dan rasional dalam menyikapi masalah ini.

Salah satu buktinya, menurut dia, banyaknya orang yang datang ke rumah relawan Ahok-Djarot, atau yang disebut rumah Rumah Lembang, meskipun Ahok ditetapkan sebagai tersangka. 

Menurut dia, masyarakat masih ingin menemui Ahok. Bahkan, lanjut dia, warga yang datang ke Rumah Lembang bertambah setelah Ahok jadi tersangka.

"Sebelum penetapan tersangka kemarin, paling hanyak mungkin 200-an, tetapi sekarang bisa sampai 800-an (yang datang) untuk beri dukungan dan aspirasinya di Rumah Lembang," ujar Ivan.

"Saya bukan bicara benar salah, tetapi saat ini justru antusiasme masyarakat lebih banyak dan besar dari sebelumnya," kata Ivan.

(Baca juga: Timses Anggap Penghadangan Ahok-Djarot sebagai Penistaan Demokrasi)

Ia juga percaya, publik tidak akan menelan informasi di media sosial mentah-mentah. Publik, kata dia, sudah melek teknologi dan informasi.

"Pemilih DKI orang yang cerdas, bisa melihatlah dengan kinerja yang sudah dilakukan Pak Ahok, kerja yang sudah dirasakan, kita kembalikan ke masyarakat DKI," ujar Ivan.

Kompas TV Ahok Blusukan ke Pademangan Cek Kondisi Kali
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Duka Nestapa Ibu 4 Anak yang Dibunuh di Jagakarsa, Relakan Kepergian Keempat Anaknya untuk Selama-lamanya...

Duka Nestapa Ibu 4 Anak yang Dibunuh di Jagakarsa, Relakan Kepergian Keempat Anaknya untuk Selama-lamanya...

Megapolitan
Balita yang Dianiaya di Kramatjati Dititipkan ke Tantenya karena Orangtua Kerja di Malaysia

Balita yang Dianiaya di Kramatjati Dititipkan ke Tantenya karena Orangtua Kerja di Malaysia

Megapolitan
Penganiaya Balita di Kramatjati Rekam Aksinya Pakai Ponsel

Penganiaya Balita di Kramatjati Rekam Aksinya Pakai Ponsel

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pemakaman 4 Anak yang Dibunuh Ayah di Jagakarsa | Polres Jaksel Beri Klarifikasi Usai Dinilai Lamban Tangani KDRT di Jagakarsa

[POPULER JABODETABEK] Pemakaman 4 Anak yang Dibunuh Ayah di Jagakarsa | Polres Jaksel Beri Klarifikasi Usai Dinilai Lamban Tangani KDRT di Jagakarsa

Megapolitan
Jadi Korban 'Bullying' Senior, Siswa SMAN di Tebet Sampai Didatangi Pelaku ke Rumah

Jadi Korban "Bullying" Senior, Siswa SMAN di Tebet Sampai Didatangi Pelaku ke Rumah

Megapolitan
Bohongi Tenaga Medis RS Polri, Penganiaya Balita di Kramatjati Sebut Korban Terluka karena Terjatuh

Bohongi Tenaga Medis RS Polri, Penganiaya Balita di Kramatjati Sebut Korban Terluka karena Terjatuh

Megapolitan
Gelar Olah TKP, Polisi Cari Penyebab WN Jepang Tewas di Hotel Jaksel

Gelar Olah TKP, Polisi Cari Penyebab WN Jepang Tewas di Hotel Jaksel

Megapolitan
Balita yang Dianiaya Pacar Tantenya di Kramatjati Alami Luka Lebam

Balita yang Dianiaya Pacar Tantenya di Kramatjati Alami Luka Lebam

Megapolitan
D Hadiri Pemakaman Empat Anaknya yang Dibunuh di Jagakarsa Sambil Peluk Erat Boneka Hijau

D Hadiri Pemakaman Empat Anaknya yang Dibunuh di Jagakarsa Sambil Peluk Erat Boneka Hijau

Megapolitan
Ibu 4 Anak Korban Pembunuhan Ayah Kandung di Jagakarsa Sudah Bisa Dimintai Keterangan Polisi

Ibu 4 Anak Korban Pembunuhan Ayah Kandung di Jagakarsa Sudah Bisa Dimintai Keterangan Polisi

Megapolitan
Tabur Bunga di Makam Anaknya, Sang Ibu: Mama Ikhlas, Jaga Kakak...

Tabur Bunga di Makam Anaknya, Sang Ibu: Mama Ikhlas, Jaga Kakak...

Megapolitan
Wanita WN Jepang Ditemukan Tewas di Hotel Jaksel

Wanita WN Jepang Ditemukan Tewas di Hotel Jaksel

Megapolitan
Belasan Siswa SMAN di Tebet Jadi Korban 'Bullying' Senior, Dada hingga Kemaluan Dipukul

Belasan Siswa SMAN di Tebet Jadi Korban "Bullying" Senior, Dada hingga Kemaluan Dipukul

Megapolitan
Dikumpulkan Selama 13 Tahun, Tabungan Rp 49 Juta Punya Lansia di Ciracas Ludes Diambil Pelaku Hipnotis

Dikumpulkan Selama 13 Tahun, Tabungan Rp 49 Juta Punya Lansia di Ciracas Ludes Diambil Pelaku Hipnotis

Megapolitan
Kuasa Hukum Ayah Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa: Banyak yang Diceritakan Panca kepada Saya...

Kuasa Hukum Ayah Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa: Banyak yang Diceritakan Panca kepada Saya...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com