JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tak peduli dengan hasil survei Lingkaran Survei Indpnesia (LSI) yang menempatkan pasangan calon gubernur-wakil gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat di posisi paling buncit.
Sekretaris DPD PDI-P DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengatakan, lembaga survei sudah biasa menempatkan pasangan calon dari partainya di posisi paling kecil. Sama seperti pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2012 lalu.
"Saya sampaikan sekali lagi, kami di Pilkada 2012 punya psangan Jokowi-Ahok. Survei kalah semua sama kami," kata Prasetio, di Kantor DPD PDI-P DKI Jakarta, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (20/11/2016).
Sementara itu anggota Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PDI-P Masinton Pasaribu menegaskan survei yang dilakukan oleh LSI tidak menyeluruh.
"Yang dipotret LSI kemarin itu kakinya saja, tidak utuh. Samalah kayak teman-teman kameramen ambil anglenya darimana. Jadi yang disurvei LSI itu gambar kakinya saja," kata Masinton.
Berdasarkan survei LSI Denny JA terbaru, elektabilitas Ahok-Djarot turun dari 24,6 persen menjadi 10,6 persen untuk pertanyaan terbuka, dan 11,50 persen untuk pertanyaan tertutup. Penurunan disebabkan karena penetapan Ahok sebagai tersangka oleh Bareskrim Mabes Polri.
Elektabilitas pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni sebelum Ahok tersangka, berada di 20,90 persen. Namun, setelah Ahok menjadi tersangka dukungan Agus-Sylvi mengalami peningkatan 30,90 persen (pertanyaan terbuka) dan 32,30 persen (pertanyaan tertutup).
Sedangkan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, dari yang sebelum Ahok tersangka 20,00 persen, setelah Ahok menjadi tersangka meningkat menjadi 31,90 persen (pertanyaan terbuka) dan 31,10 persen (pertanyaan tertutup). (Baca: Survei LSI Denny JA Terbaru: Elektabilitas Ahok-Djarot 10,6 Persen)
Sedangkan swing voters atau pemilih yang belum memutuskan, mengalami penurunan. Sebelum Ahok tersangka mencapai 34,50 persen, setelah Ahok tersangka menjadi 26,60 persen (pertanyaan terbuka) dan 25,10 persen (pertanyaan tertutup).
Survei tersebut dilakukan periode 31 Oktober-5 November 2016 dengan melibatkan 440 responden, dengan wawancara tatap muka responden menggunakan kuisioner. Margin of error-nya kurang lebih 4,8 persen. Survei diklaim didanai oleh LSI Denny JA sendiri.