Dalam insiden di UIN, empat pekerja yang mengalami luka ringan dan keseleo juga sudah diobati dan aktif kembali.
"Mereka sudah tertangani dan diobati. Tadi mereka sudah tertawa-tertawa lagi saat kami datang," kata Abdul Halim, salah seorang anggota tim teknis dari UIN untuk proyek pembangunan gedung FE UIN, di lokasi pembangunan, Minggu.
Menurut Abdul, proyek itu dimulai sejak Agustus dan ditargetkan selesai Desember mendatang. "Saat ini sudah sampai tahap akhir sehingga pekerjaan makin bertambah dan dilakukan hingga malam hari. Pembangunan gedung dari lantai 1 hingga 4 sudah selesai. Tinggal pembangunan cor untuk talang air dan memasang atap gedung," papar Abdul.
Berulangnya insiden di proyek pembangunan gedung bertingkat ini memunculkan kekhawatiran terkait keamanan proyek sejenis. Pekan lalu juga terjadi insiden kebakaran di dua proyek gedung bertingkat yang berbeda di Jakarta Barat dan Jakarta Pusat.
Kepala Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kota Depok Wijayanto mengaku belum mengetahui pasti peristiwa ambruknya gedung Universitas Gunadarma itu. "Ini kecelakaan. Orang membangun pastinya ingin yang kuat dan aman, tidak mungkin ambil risiko," ujarnya.
Menurut Wijayanto, pihaknya tidak dapat mengontrol proses pembangunan gedung, kecuali itu milik pemerintah. Pemerintah sebatas mengeluarkan izin mendirikan bangunan yang hanya mengatur tata letak serta luas bangunan.
"Secara teknis, misalnya seberapa kuat bangunannya, kami tidak tahu dan tak berhak mencampuri karena itu sepenuhnya adalah wewenang yang membangun. Ketika bangunan selesai dibangun, baru kami keluarkan sertifikat layak fungsi," ujarnya.
(UTI/IRE/PIN)
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 21 November 2016, di halaman 25 dengan judul "Insiden Proyek Terus Berulang".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.