Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Disambut Anak-anak, Panwaslu Kembali Beri Catatan

Kompas.com - 21/11/2016, 18:55 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam kegiatan kampanye ke Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (21/11/2016), Sandiaga Uno disambut dengan barisan anak-anak yang marawis sambil membawa gendang.

Anak-anak yang dikerahkan itu menjadi catatan Panwaslu yang mengawasi kampanye di Petukangan Selatan.

"Ini akan dicatat, diproses, kami kan ada rakor tiap minggu, hasil mengawasi, pelanggaran, didiskusikan di Panwascam," kata Petugas Panitia Pengawas Lapangan (PPL) dari Panwascam Pesanggrahan, Ahmad Zamrony di lokasi.

Ahmad Zamrony sehari sebelumnya juga mencatat adanya sambutan dari anak-anak menyanyikan yel-yel dan menabuh genderang saat kampanye Anies Baswedan di Petukangan Selatan, Minggu (20/11/2016).

Ahmad mengaku kali ini ia juga telah berkoordinasi dengan tim kampanye agar tidak melibatkan anak-anak dalam rangkaian kegiatan. Namun ia tak bisa memasukkan anak-anak yang berbaju koko dan membawa gendang ini sebagai pelanggaran.

"Kami enggak bisa langsung menegur paslon. Kalau anak-anak ini saya rasa spontanitas," katanya. (Baca: Sambut Anies, Anak-anak Nyanyikan Yel-yel)

Saat berkunjung ke permukiman warga di Petukangan Selatan, Sandiaga mengampanyekan programnya dengan Anies Baswedan di bidang pendidikan dan kesehatan.

Jika terpilih, Anies-Sandi akan meningkatkan subsidi pendidikan melalui KJP Plus yang terintegrasi dengan KIP. Begitu juga dengan KJS Plus yang iurannya akan dibayarkan oleh Pemprov DKI.

Kompas TV Hati-Hati Berbagi Foto Anak!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com