Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemis yang Diamankan dengan iPhone dan Galaxy Note 3 Mengaku Bekerja

Kompas.com - 23/11/2016, 14:23 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengemis bernama M Irfan Gunawansyah (28) yang diamankan Petugas Suku Dinas Sosial (Sudinsos) Jakarta Pusat dengan uang Rp 1.050.000, ponsel pintar merek iPhone 5S, dan Samsung Galaxy Note 3, mengaku bekerja di Jakarta kepada orang-orang di sekitarnya.

"Ya saya (ngakunya) kerja karena saya malu. Sama teman-teman pun saya enggak pernah bilang saya ngemis. Saya malu," ujar Irfan di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1, Kedoya, Jakarta Barat, Rabu (23/11/2016).

Irfan mengaku pertama kali ke Jakarta pada 2010. Saat itu, Irfan yang merupakan penyandang disabilitas ini kabur dari yayasan tempatnya menimba ilmu karena kerap diejek teman-temannya.

"Ambil uang nenek Rp 50.000, kabur. Saya sekolah dari yayasan, belum kuat mental diledekin sama teman-teman soalnya enggak ada yang cacat. Saya saja, jadinya saya enggak kuat," kata dia.

(Baca juga: Pengemis dengan Uang Rp 1 Juta, iPhone, dan Galaxy Note 3 Diamankan Dinsos)

Setelah mengemis selama enam bulan di Jakarta, Irfan kembali ke kampung halamannya di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat. Dia kemudian ke Jakarta lagi akhir 2013 untuk kembali mengemis.

"Balik lagi ya soal ekonomi. Sendiri saya, enggak ada teman, buat kebutuhan saya sama kebutuhan ibu saya," ucap Irfan.

Dia mengaku tiga kali mengemis setiap pekannya. Setiap kali mengemis, ia mendapatkan uang Rp 200.000.

Uang itu ia gunakan untuk membeli Samsung Galaxy Note 3, kredit iPhone 5S, dan jam tangan Alexandre Christie.

"iPhone kredit akhir 2014, seminggu Rp 150.000. Harganya Rp 5 juta. Kalo Samsung beli dari teman yang jual butuh Rp 2 juta. Jam tangan kredit Rp 50.000 per minggu, 20 kali bayar," tutur dia.

Biasanya, dia pulang kampung satu bulan sekali untuk mengirim uang. Berbeda dengan teman-temannya, keluarga Irfan tahu bahwa dia mengemis.

Namun, dua bulan terakhir ini, Irfan membuka mobile banking untuk mengirim uang ke keluarganya. Irfan memiliki tabungan Rp 2,9 juta.

Ia terjaring razia Petugas Pelayanan, Pengawasan, dan Pengendalian Sosial (P3S) Suku Dinas Sosial (Dinsos) Jakarta Pusat di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (22/11/2016) kemarin.

Irfan kerap berpindah tempat untuk mengemis. Dia mengaku sudah mengemis di banyak tempat, di antaranya di Citraland, Pasar Kebayoran Lama, dan kawasan Sarinah.

Dia kini dibina di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com