Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadis Kebersihan DKI Sebut Pasukan Oranye Banyak yang Polos dan Lugu

Kompas.com - 25/11/2016, 17:47 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji mengaku selalu mengingatkan jajarannya agar tetap netral selama masa kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017.

Dia turut menilai pekerja harian lepas (PHL) atau yang biasa disebut pasukan oranye di dinasnya sebagai orang yang lebih fokus untuk bekerja ketimbang terlibat dalam kegiatan politik praktis.

"Kasihan pasukan saya dipolitisir, kebanyakan mereka polos dan lugu-lugu, Mas," kata Adji kepada Kompas.com, Jumat (24/11/2016).

Salah satu contoh kepolosan pasukan oranye, menurut Adji, adalah ketika mereka kedapatan sedang membersihkan halaman salah satu rumah pemenangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta di Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Padahal, mereka memang biasa melakukan hal tersebut di rumah-rumah serupa yang ada di kawasan Menteng.

"Makanya saya ingatkan pasukan oranye saat bersihkan rumah pemenangan, termasuk posko-posko paslon, untuk tidak masuk membersihkan sampai ke dalam rumah, cukup sampai pagar saja. Agar pihak dari dalam rumah yang membantu mengeluarkan sampahnya," tutur Adji. (Baca: Pasukan Oranye Bersihkan Rumah Lembang)

Adji juga ikut menyayangkan 63 pasukan oranye dari Kecamatan Kemayoran dan Johar Baru yang dikenakan sanksi skors oleh pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono, Kamis (24/11/2016).

Mereka kena skors karena foto bersama dengan memegang spanduk calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni, sambil mengenakan seragam Dinas Kebersihan DKI Jakarta.

Menurut dia, semua pasukan oranye telah diberi tahu untuk tetap bersikap netral. Pesan itu telah disampaikan melalui koordinator dan komandan regu yang membawahi hampir sebanyak 4.000 pasukan oranye yang tersebar di seluruh Jakarta.

"Saya enggak mau pasukan oranye dipolitisir. Kalau secara pribadi, silakan. Mereka punya hak politik masing-masing," ujar Adji. (Baca: Ikut Kampanyekan Agus-Sylviana, Puluhan Anggota Pasukan Oranye Diskors)

Kompas TV Lurah Rekrut Warga Jadi Petugas PPSU
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com