Sumarsono memberi kepercayaan kepada Bamus Betawi untuk bisa mengelola dana hibah yang diberikan.
Harapan Direktur Jenderal Kementerian Dalam Negeri ini, Bamus Betawi bisa mengelola dana itu untuk menghidupkan budaya Betawi di Jakarta. Sumarsono memilih berpikir positif kepada organisasi itu.
"Hidup itu harus penuh kepercayaan. Berpikir positif kepada yang kita bantu. Jangan kita bantu orang tapi kita curiga. Jangan berpikir, 'kita bantu tapi kalau orang ini maling bagaimana?', enggak boleh. Kita percaya dulu, positif dulu," ujar Sumarsono.
(Baca; Sumarsono Anggarkan Hibah untuk Bamus Betawi, Ahok Dulu Hentikan Itu)
Apalagi, kata Sumarsono, selama ini tidak ada masalah dengan laporan pertanggungjawaban Bamus Betawi. Tidak ada kekhawatiran bahwa Bamus Betawi akan menggunakan uang itu untuk urusan politik.
Menurut Sumarsono, tokoh-tokoh Betawi pasti akan ikut mengawasi penggunaan uang itu.
"Kalau mereka ditanya boleh enggak uang ini buat politik? Pasti teriak, 'jangan dong, kita kan butuh masa buat politik'. Jadi enggak usah curiga dan khawatir, berpikir positif saja," ujar Sumarsono.
Sumarsono tidak keberatan jika gubernur periode selanjutnya mengubah kembali kebijakan ini. Setidaknya, di bawah kepemimpinan dia, organisasi pelestari budaya Betawi harus didukung.
Harapan tinggi Sumarsono diletakan di pundak tokoh-tokoh Betawi itu. Dia percaya, para tokoh adalah orang yang netral.
"Bamus Betawi netral, tokoh Betawi juga netral. Setelah saya enggak menjabat, mau diputuskan lain ya monggo. Tapi buat saya, Betawi adalah Jakarta, Jakarta adalah Betawi," ujar Sumarsono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.