JAKARTA, KOMPAS.com — Calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, meminta para pendukungnya tidak mudah terprovokasi, jangan mudah terbawa, misalnya, untuk berbicara soal yang berkaitan dengan agama.
"Bapak, Ibu jangan terprovokasi. Waktu orang nyerang kita, saya kira (kita) jangan jelek-jelekin orang juga ya,” kata Ahok kepada Tim Pemenangan Ahok-Djarot di NAM Hotel, Jakarta Pusat, Sabtu (26/11/2016).
“Teman-teman gak usah serang lawan,” kata Ahok.
Ahok memiliki prinsip, semua calon berpeluang memenangi Pilkada DKI Jakarta 2017. Ia mengaku tak tahu, pilkada akan digelar satu atau dua putaran.
“Namun, kemungkinan dua putaran ada. Kalau dua putaran bisa nomor 1 dan 2 masuk, nomor 1 dan 3 masuk, atau nomor 2 dan 3 masuk. Dalam demokrasi, semua bisa terjadi,” katanya.
Ahok sadar bahwa para pendukung menginginkan menang dalam satu putaran atau masuk dalam dua putaran. Namun, keinginan itu diharapkan tidak sampai menciptakan permusuhan.
"Gak bener juga, habis pilkada, lima tahun kita musuhan,” katanya.
Ahok dan Djarot Saiful Hidayat merupakan sepasang calon petahana pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Mereka didukung PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Hanura, dan Partai Nasdem.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.