JAKARTA, KOMPAS.com - Siti Bunga Rustanty (72) tampak kaget saat calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, datang ke unitnya di Rusunawa Pesakih, Duri Kosambi, Jakarta Barat, Senin (28/11/2016).
Anies terlihat penasaran karena di kaca depan unit yang ditempati Siti terpampang kertas berupa imbauan warna merah. Imbauan itu berupa penyegelan oleh Pemprov DKI Jakarta.
Kepada Anies, Siti mengaku ia menunggak uang sewa di Rusunawa Pesakih selama 10 bulan. Anies yang penasaran pun berdialog dengan Siti. Ia bertanya seputar keluarga Siti.
Eks warga Poglar, Cengkareng itu mengatakan bahwa ia tinggal sendiri di Rusunawa Pesakih. Suaminya sudah meninggal dan anak-anaknya tinggal di daerah lain.
"Kapan anak-anaknya ke sininya, Bu?" tanya Anies. "Setahun sekali, Pak," jawab Siti.
Anies pun kaget. Ia seakan tak percaya dan kembali memastikan serta alasan anak Siti baru datang satu tahun sekali.
"Dia juga kerja juga, Pak. Tukang ojek," kata Siti. (Baca: Anies Akan Berikan Bantuan Tunai Langsung kepada Lansia)
Siti melanjutkan, ia memiliki kontak anak-anaknya. Namun ia jarang berkomunikasi dengan si anak. Saat dikonfirmasi, Anies menceritakan bahwa Siti mendapat perintah pengosongan dari Pemprov DKI Jakarta.
Siti, kata Anies, tak mampu membayar. Kondisi itu karena Siti hidup sebatang kara dan tidak memiliki penghasilan tetap.
"Kerjanya bikin boks kue dan bayi tetangga saja," katanya.
Anies mengatakan Pemprov DKI Jakarta harusnya mengurusi warga seperti Siti, bukan diusir. Ia berjanji akan bila terpilih menjadi gubernur akan memperhatikan dengan memberikan bantuan untuk hidup.
"Ini perintah undang-undang untuk mengurus warga seperti itu (lansia). Tapi seringkali kita lupakan undang-undang," kata dia.