Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membenahi Pelanggaran di Kali Grogol...

Kompas.com - 29/11/2016, 10:36 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sembari menormalisasi Sungai Ciliwung dan Kali Krukut, Pemprov DKI Jakarta juga tengah membenahi Kali Grogol. Selama empat bulan terakhir, aliran Kali Grogol di Kebayoran Lama dikeruk.

Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan mengatakan, masyarakat yang tinggal di sekitar Kali Grogol mengeluhkan air cepat meluap ketika hujan tiba. Teguh juga mengeluhkan pihaknya terkendala akses untuk mengeruk, apalagi melebarkan kali.

"Semua (kali) seperti di Grogol (jalan masuk alat berat) benar-benar ketutup bangunan, termasuk Krukut. Kita hanya preventif, kalau ditanya orang, kasih saya jalan solusinya apa, ya relokasi."

"Anggaran, sosialisasi sudah, tinggal nunggu waktu aja. Kita step by step, kalau rumah belum dibayar atau direlokasi, belum bisa ditertibkan kata Pak Gubernur," ujarnya Sabtu (29/1/2016).

Banjir yang cukup parah terutama terjadi di kawasan Pondok Labu dan Lebak Bulus pada Jumat (18/11/2016) lalu. Sementara di kawasan Gandaria City, Kebayoran Lama, pompa diandalkan untuk menyedot air ketika hujan menggenangi kawasan tersebut.

Camat Kebayoran Lama Sayid Ali mengupayakan relokasi atau ganti rugi bagi beberapa rumah yang menjadi penghalang akses masuk atau menduduki turap Kali Grogol.

Pantauan Kompas.com beberapa hari lalu, di belakang Gandaria City, terlihat rumah-rumah di dalam gang menduduki turap Kali Grogol. Ekskavator juga diperkirakan tak akan muat untuk masuk dan mengeruk sampah-sampah di kali yang dangkal itu.

Telusuri pelanggaran pengembang

Salah seorang warga Jalan Madrasah Utara, RT 05 RW 01 Gandaria Selatan, Mahrodi, sempat mengeluhkan banjir di lingkungannya kepada calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Mahrodi menduga banjir di lingkungannya terjadi karena ada pagar panjang yang dibangun pengembang properti di tepi Kali Grogol.

Akibat pagar beton itu, saluran pembuangan di kampung tidak dapat mengalirkan air ke Kali Grogrol. Ketika hujan, daerah itu banjir.

"Jadi permukiman kami sering kebanjiran karena Kali Grogol ada di wilayah pengembang sana," kata Mahrodi kepada Anies, Jakarta, Sabtu (5/11/2016).

Mahrodi mengatakan, awalnya ada 40 kepala keluarga di lingkungan tempat tinggalnya. Karena banjir terus-menerus, kata dia, kini tersisa empat kepala keluarga karena warga menjual tanahnya kepada pihak lain.

Pengembang yang dimaksud Mahrodi adalah Pondok Indah Golf yang terletak di belakang permukiman Jalan Madrasah.

Kepala Suku Dinas Tata Air Jakarta Selatan Holi Susanto mengatakan, ia juga menerima keluhan yang sama dari Sekretaris DPRD DKI Jakarta Komisi D Panji Virgianto.

Halaman:


Terkini Lainnya

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Pigura, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Pigura, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com