Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punya Harta Rp 3,8 Triliun, Sandiaga Menyatakan Sudah Waktunya Mengabdi

Kompas.com - 01/12/2016, 14:00 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Sandiaga Uno, mengungkapkan bentuk keseriusannya untuk mengabdi dengan maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Salah satu bentuk keseriusannya adalah dengan meninggalkan dunia usaha sepenuhnya, termasuk semua usaha-usaha maupun bisnis yang dia tekuni selama puluhan tahun terakhir.

"Dunia usaha sudah saya tinggalkan satu setengah tahun yang lalu. Sudah saya serahkan ke profesional, saya sudah tinggalkan semua jabatan saya, yang strategis maupun yang non-strategis," kata Sandi kepada Kompas.com di Malaka Jaya, Jakarta Timur, Kamis (1/12/2016).

Menurut Sandi, hal itu telah lama dia pikirkan. Dia sengaja memutuskan untuk meninggalkan dunia usaha supaya ke depan tidak ada benturan kepentingan, antara bisnis dengan pengabdian jabatannya nanti.

"Allah sudah begitu banyak memberikan rezeki kepada saya dan saatnya saya untuk mengabdi. Saya juga sudah nyatakan, apapun yang saya terima dari pengabdian saya ini, akan saya serahkan ke kaum dhuafa dan anak yatim, karena mereka yang lebih membutuhkan," ucap Sandi.

Adapun berdasarkan laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN) pada 29 September 2016, Sandi tercatat memiliki total kekayaan mencapai Rp 3.856.763.292.656 (Rp 3,8 triliun) dan 10.347.381 dollar AS.

Sandi juga memiliki beberapa aset berupa harta tidak bergerak (tanah dan bangunan). Sandi mempunyai lima aset tanah dan bangunan di Jakarta Selatan, dua aset tanah di Tangerang, tiga aset bangunan di Jakarta Selatan, satu aset bangunan di Singapura, dan satu aset bangunan di Washington DC.

Total harta tidak bergerak Sandi mencapai Rp 113.516.301.444. Sandi juga memiliki harta bergerak berupa Nissan Grand Livina seharga Rp 125 juta, Nissan X-Trail Rp 250 juta, logam mulia Rp 1,5 miliar, barang-barang seni dan antik senilai Rp 1 miliar, dan harta bergerak lainnya senilai Rp 700 juta.

Selain itu, total harta bergerak Sandi mencapai Rp 3.575.000.000. Sandi juga tercatat punya 29 investasi dengan nilai jual yang beragam. Total nilai investasi tersebut mencapai Rp 3.721.379.813.530 (Rp 3,7 triliun) dan 1.287.801 dollar AS.

Dia pun mempunyai satu aset giro dan setara kas lain yang berasal dari hasil sendiri. Nilai aset tersebut adalah Rp 12.899.258.838 dan 30.247.421 dollar AS. Ada pula piutang berupa pinjaman uang sebesar Rp 13.834.597.000 dan 2.465.841 dollar AS. Selain aset-aset tersebut, dalam LHKPN milik Sandi, juga terdata utang sebanyak Rp 8.441.678.156 dan 23.653.682 dollar AS. Utang tersebut berbentuk pinjaman uang.

Rincian harta kekayaan Sandi serta cagub-cawagub lainnya dapat dilihat di laman KPU DKI Jakarta, www.kpujakarta.go.id.

Kompas TV Sandiaga Janjikan Kampung Deret Bila Terpilih
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Pastikan Ria Ricis Belum Kirim Rp 300 Juta ke Pria yang Memerasnya

Polisi Pastikan Ria Ricis Belum Kirim Rp 300 Juta ke Pria yang Memerasnya

Megapolitan
Sudah Bikin Poster dari Rumah, Warga Bogor Kecewa Gagal Foto Bareng Jokowi

Sudah Bikin Poster dari Rumah, Warga Bogor Kecewa Gagal Foto Bareng Jokowi

Megapolitan
Hotman Paris Minta Jokowi Bentuk Tim Pencari Fakta yang Netral untuk Usut Kasus 'Vina Cirebon'

Hotman Paris Minta Jokowi Bentuk Tim Pencari Fakta yang Netral untuk Usut Kasus "Vina Cirebon"

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Dapat Foto dan Video Pribadi dengan Meretas Perangkat Elektronik

Pemeras Ria Ricis Dapat Foto dan Video Pribadi dengan Meretas Perangkat Elektronik

Megapolitan
Berkaca dari Pilpres 2024, Tak Boleh Ada Lagi Pelanggaran Kampanye Pilkada Jakarta di CFD

Berkaca dari Pilpres 2024, Tak Boleh Ada Lagi Pelanggaran Kampanye Pilkada Jakarta di CFD

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tenggelam di Kali Mookervart Cengkareng

Seorang Pria Tewas Tenggelam di Kali Mookervart Cengkareng

Megapolitan
Duka Joki Tong Setan Saat Atraksi: Jatuh Tertimpa Motor hingga Diledek Pengunjung

Duka Joki Tong Setan Saat Atraksi: Jatuh Tertimpa Motor hingga Diledek Pengunjung

Megapolitan
Kronologi Pemotor Tewas Tertancap Pagar di Kramatjati, Korban Terpeleset lalu Jatuh Saat Hendak Buang Air Kecil

Kronologi Pemotor Tewas Tertancap Pagar di Kramatjati, Korban Terpeleset lalu Jatuh Saat Hendak Buang Air Kecil

Megapolitan
Motif Pelaku Ancam dan Peras Ria Ricis Rp 300 Juta, Butuh Uang karena Penganggur

Motif Pelaku Ancam dan Peras Ria Ricis Rp 300 Juta, Butuh Uang karena Penganggur

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Mengaku Dipanggil Empat Parpol untuk 'Fit and Proper Test' Cawalkot Bogor

Sendi Sespri Iriana Mengaku Dipanggil Empat Parpol untuk "Fit and Proper Test" Cawalkot Bogor

Megapolitan
Pria yang Ancam dan Peras Ria Ricis Rp 300 Juta Ditetapkan sebagai Tersangka

Pria yang Ancam dan Peras Ria Ricis Rp 300 Juta Ditetapkan sebagai Tersangka

Megapolitan
Cagub-Cawagub DKI 2024 Diminta Tawarkan Visi Misi, Bukan Mainkan Politik Identitas

Cagub-Cawagub DKI 2024 Diminta Tawarkan Visi Misi, Bukan Mainkan Politik Identitas

Megapolitan
Dipuji Jokowi soal Penanganan 'Stunting', Pemkot Bogor Targetkan 0 Kasus pada 2026

Dipuji Jokowi soal Penanganan "Stunting", Pemkot Bogor Targetkan 0 Kasus pada 2026

Megapolitan
Sering Jatuh Saat Atraksi, Joki Tong Setan: Tak Ada Rasa Takut, Makanan Sehari-hari...

Sering Jatuh Saat Atraksi, Joki Tong Setan: Tak Ada Rasa Takut, Makanan Sehari-hari...

Megapolitan
Disdik DKI Bakal Panggil Siswi SMP yang Olok-olok Palestina di Resto Cepat Saji

Disdik DKI Bakal Panggil Siswi SMP yang Olok-olok Palestina di Resto Cepat Saji

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com