Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekretaris Fraksi Gerindra Sebut BLT ala Agus adalah Program yang Aneh

Kompas.com - 01/12/2016, 19:04 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta Syarif menilai, program bantuan langsung tunai (BLT) yang diusung calon gubernur-calon wakil gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, akan memboroskan APBD.

Selain itu, program tersebut dianggap tidak signifikan. "Program itu, saya menyatakan aneh. Ya aneh, pertama cara ngitungnya bagaimana?" kata Syarif kepada Kompas.com, Kamis (1/12/2016).

(Baca juga: "Pak Sandi, BLT Bagaimana Pak? Anak Saya Ada Lima")

Selain itu, lanjut dia, masyarakat tak lagi membutuhkan janji dengan iming-iming bantuan tunai semacam itu.

Sekretaris tim pemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno itu mengatakan, masyarakat membutuhkan program, bukan bantuan.

Rencana program itu nantinya dikonversikan dengan kebutuhan pembiayaan.

"Programnya dulu yang dibunyikan, bukan biayanya dulu. Kalau RW dikasih Rp 1 miliar, terus Rp 1 miliar itu buat apa? Masyarakat banyak yang belum tahu," kata Syarif.

Dia kemudian mencontohkan jagoannya, Sandiaga Uno. Menurut Syarif, Sandiaga berjanji akan menciptakan 200.000 lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

Sandiaga, kata dia, baru bicara mengenai pembiayaan setelah memiliki rencana program.

"Kalau yang ini (BLT) kan terbalik, biaya dulu, baru program, Rp 1 miliar per RW untuk apa? Untuk saya, kampanye seperti itu biar masyarakat yang menilai. Kira-kira janji itu rasional enggak ya," kata Syarif.

(Baca juga: Djarot: Program BLT Menjadikan Masyarakat Bangsa Pengemis)

Agus-Sylvi akan memberikan dana bantuan langsung sementara (BLS) sebesar Rp 400.000 per bulan bagi keluarga miskin, Rp 50 juta untuk modal usaha, dan Rp 1 miliar per tahun untuk setiap RW.

Kompas TV Paparkan Visi Misi, Agus Yakin Ekonomi DKI Meningkat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com