Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Korban Kekerasan Orangtua, Bocah Ini Ditemukan Telantar di RPTRA

Kompas.com - 02/12/2016, 18:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang anak usia tujuh tahun berinisial SK ditemukan terlantar di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Tunas Harapan, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Jumat (2/12/2016) pagi, pukul 10.30 WIB.

Saat ditemukan petugas di RPTRA Tunas Harapan itu, SK mengaku diperlakukan tidak baik oleh kedua orangtuanya hingga diusir dari rumah.

Wajahnya terlihat murung dan seolah tidak ingin diajak bicara oleh siapa pun. SK terlihat menyudutkan diri di sudut tembok ruangan.

Anak yang mengenakan kaus kuning itu juga terlihat enggan keluar dari ruangan di RPTRA tersebut.

SK sempat diberi makanan dan minuman oleh sejumlah pegawai pengelola yang berada di RPTRA itu.

Menurut pegawai RPTRA, banyak ditemukan luka memar di bagian tubuh SK. Bocah itu juga mengaku diusir dari rumahnya oleh kedua orangtuanya.

Mimi Jamilah (40), pendamping di RPTRA Tunas Harapan Sunter, mengatakan bahwa SK mendatangi RPTRA itu sekitar pukul 06.00 WIB.

"Saat itu, salah seorang dari pengelola RPTRA melihat anak itu masuk ke area RPTRA Tunas Harapan. Anak itu kelihatannya berjalan pelan-pelan, dan agak rada sempoyongan. Ia berjalan ke arah bagian belakang RPTRA, kemudian ia tidur lelap," ucap Mimi.

Mendengar hal tersebut, Mimi langsung datang menghampiri anak itu sekitar 10.30 WIB. Kehadiran Mimi ini sempat mengagetkan SK yang ketika itu tengah tertidur.

"Tapi dia langsung kabur begitu saja Pak. Saya bersama rekan-rekan pengelola di RPTRA sini mencoba mengejar anak tersebut. Kemudian itu anak sepertinya enggan mau berbicara. Saat itu, kami yang sudah mendapatkannya selalu tanya alamat rumah, tetapi anak ini enggak mau bicara," kata Mimi.

Setelah dibujuk, lanjut Mimi, anak itu bersedia kembali ke ruang perpustakaan RPTRA Tunas Harapan.

Kepada pengelola RPTRA, SK mengaku tidak pulang ke rumah sejak sepekan lalu. "Anak ini mengaku kembali jika telah diusir oleh sang ibu kandung," ujar Mimi.

Selain itu, SK mengaku sering dipukul dengan kayu di bagian kepala dan perutnya.

"Memang, saya melihat ada bekas luka memar di bagian kepala SK, tetapi kami belum bisa memastikan, apakah cerita anak ini benar adanya atau tidak ya," tambah Mimi.

Mimi mengatakan, ia bersama pengelola di RPTRA Tunas Harapan masih berupaya untuk menanyakan lokasi tempat tinggal SK.

Namun, SK kerap menunjuk rumah orang lain, tepatnya di Kawasan Kangkungan. SK tidak ingin kembali ke rumahnya. Dia justru meminta untuk menginap di RPTRA Tunas Harapan.

"Untuk sementara waktu, kami akan merawatnya di RPTRA, akan tetapi tidak boleh menginap di RPTRA. Maka dari itu, saat ini kami mau kordinasikan dengan TP2A Jakut, bagaimana penanganan lanjutannya," ujar dia.

(Panji Baskhara Ramadhan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Megapolitan
Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Tangerang 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Tangerang 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Wilayah Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Wilayah Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsakiyah di Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsakiyah di Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Megapolitan
Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com