Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Ingin Jadi Jongos untuk Rakyat Jakarta

Kompas.com - 03/12/2016, 17:39 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam kunjungannya ke halal bihalal keluarga besar Djojodigdo di Balai Sarwono, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (3/12/2016), Djarot berfilosofi soal jongos atau pelayan bagi rakyat Jakarta.

Ia menyebut pemimpin daerah yang digaji oleh rakyat, harusnya menempatkan diri sebagai pelayan.

Djarot bahkan menyebut dirinya dan Ahok sebagai jongos selama memimpin Jakarta dua tahun terakhir ini.

"Nek boso blitare babu, jongos, nek luwih kasar, gedibal (kalau bahasa blitarnya, babu, jongos, kalau lebih kasar, gedibal). Betul itu, jongos yang bisa disuruh apapun, eh bersihkan kali-kali, eh sampah angkat, eh transportasi macet benahin," kata Djarot di hadapan keluarga besar Djojodigdo.

Djarot mengatakan mental jongos ini sudah dianutnya sejak ia terpilih sebagai Wali Kota Blitar 10 tahun silam. Dengan mental jongos itu, Djarot mengaku selama di Blitar tak sungkan bergaul dengan siapapun, pergi ke manapun dengan motornya.

Baginya, membahagiakan rakyat yang merupakan 'bos' adalah kebahagiaannya juga.

Djarot juga sempat menyinggung soal kasus penistaan agama yang menjerat pasangannya, Ahok. Ia tak habis pikir bagaimana pernyataan Ahok yang mengutip surat Al-Maidah dipolitisasi.

"Ini sudah sedikit aja selesai lho, kami geregetan transportasi, banjir, mereka yang enggak mampu sekolah, kami sekolahin dengan baik. Bos-bos kami juga yang di kolong jembatan kami relokasi, dsn sebagainya. Iya enggak? Nah kalau jongos dianggap enggak baik, ya pecat juga enggak apa-apa kok ya, enggak usah dipilih lagi karena bosnya rakyat kan," ucap dia. (Baca: Datangi Acara Halalbihalal Keluarga, Djarot Dapat Sumbangan Rp 45 Juta)

Djarot akan menerima jika kerjanya selama ini tak becus, ia dan Ahok menuai banyak omelan dari warga. Namun ia berharap jika selama ini melayani dengan baik, maka rakyat akan memilihnya kembali.

"Yang kita lakukan di sini mengubah mental betul-betul, para pemimpin yang dulu mintanya dilayani, diubah, bahwa pemimpin adalah jongosnya rakyat Jakarta, jongosnya Indonesia. Kalau ini bisa dilakukan, insya Allah cepat makmur," katanya.

Kompas TV Djarot dan Relawan Gelar Doa Bersama untuk Ahok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com