Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pujian Plt Gubernur DKI untuk Acara Doa Bersama

Kompas.com - 05/12/2016, 10:34 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengapresiasi penyelenggaraan doa bersama pada Jumat (2/12/2016) lalu yang berlangsung super damai.

Menurut dia, penyelenggaraan doa bersama ini jauh lebih baik dibandingkan aksi damai pada Jumat (4/11/2016) lalu. Contohnya untuk tanaman yang berada di kawasan Monumen Nasional (Monas) serta lokasi lain yang dilewati peserta doa bersama.

"Kemarin yang aksi damai tanggal 4 November ada 6.600 tanaman rusak dan enam pagar Monas yang jebol. Nah, sekarang tidak ada satu batang pun tanaman yang tumbang atau patah, bahkan tidak satu daun pun jatuh. Artinya, doa bersama ini berjalan betul-betul aman, nyaman, dan damai," kata Sumarsono kepada Kompas.com, Sabtu (3/12/2016).

Sumarsono menyebut dirinya sampai tidak tidur selama dua hari untuk mengontrol persiapan pelaksanaan doa bersama ini. Beberapa fasilitas yang dipersiapkan Pemprov DKI Jakarta seperti 54 tangki air wudhu, 150 tenaga dokter, enam rumah sakit yang buka selama 24 jam, 5.000 kantong plastik sampah yang dibagikan kepada peserta doa bersama, dan delapan ambulance.

Dia menyebut ada 156 peserta yang sakit karena masuk angin atau belum sempat makan. Enam peserta di antaranya dirujuk ke RSUD Tarakan dan kini telah kembali ke kampung halamannya masing-masing.

Selain itu, ia melarang personel Satpol PP untuk membawa pentungan selama penyelenggaraan doa bersama. Pentungan diganti dengan air mineral kemasan untuk polisi dan peserta doa bersama.

Pemprov DKI Jakarta menghabiskan 10.000 dus air minum kemasan pada doa bersama kemarin. Pemprov DKI Jakarta juga mempersiapkan 100 unit bus transjakarta untuk digunakan peserta doa bersama dari Ciamis atau Tasikmalaya yang berjalan kaki menuju Jakarta.

Bus itu telah dipergunakan sebagai sarana transportasi peserta doa kembali ke kampung halamannya. Sehingga tidak ada peserta doa bersama yang tertinggal di Jakarta.

"Jadi enggak ada kerusakan sama sekali, kami terima kasih sekali kepada peserta doa dan dzikir bersama. Jadi luar biasa, itulah sejarah pertama, kalau ketemu orang MURI (Museum Rekor Indonesia), mestinya acara doa bersama dikasih rekor MURI. Karena bisa aman, nyaman, dan tenteram," kata Sumarsono.

Mengubah pandangan

Sumarsono mengatakan, dirinya mengubah pandangan Pemprov DKI Jakarta dalam menghadapi sebuah aksi dengan jumlah massa yang besar. Bukan lagi menghadapi, melainkan melayani aksi.

Jika menghadapi, maka peserta aksi dipandang sebagai musuh. Namun, lanjut dia, peserta aksi merupakan saudara seumat dan sebangsa setanah air dengan pemerintah. Sehingga harus dianggap sebagai kawan.

"Oleh karena itu, konsep menghadapi jadi melayani, implikasinya besar," kata Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tersebut.

Terkait doa bersama, Sumarsono mengaku telah bertemu dengan pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI), Front Pembela Islam (FPI), dan ormas lainnya.

"Saya tanya ada kekurangan apa enggak. Mereka jawab, sama sekali tidak ada kekecewaan atau ketidakpuasan, semua merasa terlayani dengan baik," kata Sumarsono.

Kompas TV Doa Bersama 2 Desember Berlangsung Damai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com