Bau sate menyergap hidung. Aroma kuah masakan untuk sate kulit itu menerobos kamar-kamar yang sebagian besar tidak berpenghuni di Rusunawa Penjaringan, Jakarta Utara. Meski hanya sementara, bau masakan mengenyahkan bau kecoa, sampah basah, hingga bau bangkai tikus yang memenuhi udara.
Roliyah (73) mengaduk masakan berupa kulit sapi yang telah dipotong persegi. Kulit yang telah dimasak terlebih dahulu itu dicampur rupa-rupa bumbu dan rempah, lalu dimasak hingga kuah mengental. Setelah matang, sate kulit itu akan dijual oleh anaknya.
"Nanti dijual di dekat pabrik-pabrik di Muara Karang. Lumayanlah bantu-bantu biaya sehari-hari," kata nenek 16 cucu ini sambil mengaduk masakannya, Selasa (22/11/2016) siang.
Cuaca lumayan cerah siang itu. Sinar matahari masuk ke dalam bagian blok rusun yang atapnya telah hilang. Sebagian besar diambil untuk dijual kembali, termasuk besi pagar dan pintu. Pakaian berceceran di dalam kamar atau di selasar rusun.
Tiga dari 17 blok di Rusunawa Penjaringan atau yang dikenal dengan Rusunawa Tanah Pasir itu telah dikosongkan sejak akhir Juni. Sebanyak 384 keluarga terpaksa keluar dari unit mereka. Blok-blok rusunawa yang dibangun sejak 1985 ini, menurut rencana, akan dirobohkan untuk dibangun ulang menjadi dua menara baru.
Roliyah dan keluarganya adalah segelintir penghuni yang harus keluar rusunawa, tetapi kemudian tetap bertahan di bekas unit mereka, di Blok F.
Biaya membengkak
Untuk tempat tidur saat malam, keluarga ini mengontrak sebuah kamar kecil. Setiap pagi mereka berangkat dari kontrakan yang berjarak sekitar 500 meter dari rusunawa ini.
"Kalau di kontrakan gak bisa ngapa-ngapain. Cuma kamar ukuran 2 meter x 2 meter. Makanya ke sini biar bisa masak lagi," tambah Roliyah.
Kontrakan Roliyah dihuni bersama delapan anggota keluarganya. Sebagian anak dan cucunya yang lain tersebar di beberapa daerah. Dalam sebulan, keluarga ini harus membayar Rp 250.000 untuk sebuah kamar kontrakan di bawah kolong Tol Sedyatmo itu. Biaya itu 600 persen lebih mahal ketimbang biaya sewa unit rusun yang hanya Rp 41.000 sebulan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.