JAKARTA, KOMPAS.com — Ernalia Sri Bintang, istri dari tersangka upaya makar dan pelanggar Undang-Undang ITE, Sri Bintang Pamungkas, mengaku tidak kaget dengan suaminya yang kerap kritis terhadap pemerintah.
Ernalia mengatakan, suaminya kerap memosisikan diri sebagai oposisi guna menjaga stabilitas pemerintahan. Untuk itu, ia tetap mendukung langkah suaminya yang kerap mengkritik kebijakan pemerintah demi menjaga stabilitas pemerintahan.
"Satu negara tanpa oposisi bagaimana? Dari dulu sudah kritis. Di seluruh dunia ada oposisi dan tidak apa-apa. Saya tetap dukung dan tidak kapok," kata Ernalia di Mapolda Metro Jaya, Senin (5/12/2016).
Meski sering mengkritik pemerintah, Ernalia yakin suaminya tidak melakukan upaya makar. Sebab, Sri Bintang, menurut Ernalia, tidak terkait dengan 7 orang tersangka dugaan upaya makar lainnya.
Ketujuh orang tersangka lainnya adalah Rachmawati Soekarnoputri, Kivlan Zein, Ratna Sarumpaet, Adityawarman, Eko, Alvin, dan Firza Huzein.
Ernalia menjelaskan, suaminya tidak mengikuti pertemuan di Universitas Bung Karno dengan sejumlah orang lain tersebut pada 1 Desember 2016.
"Yang dituduhkan kepada Bapak tanggal 1 di UBK, ternyata Bapak enggak ada. Tanggal 1 itu Pak Bintang ngetik, membuat surat ke DPR memberi tahu minta sidang istimewa," kata dia.
Soal tuduhan bahwa suaminya melakukan provokasi di media sosial, Ernalia juga membantahnya. Menurut dia, suaminya dalam orasi tersebut tidak mengajak masyarakat untuk melakukan upaya makar.
"Sekarang dialihkan waktu Bapak orasi (di YouTube). Lihatlah orasi itu 'marilah kita kumpul, kita pergi ke MPR minta sidang istimewa', bukan bawa senjata dan ngebom. Itu memang suara dia," kata Ernalia.
Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan, penetapan Sri Bintang sebagai tersangka berkaitan dengan konten dalam video di sebuah akun YouTube, yang diunggah pada November 2016. Dalam video yang menyebar luas tersebut, Sri Bintang diduga berupaya menghasut dan mengajak masyarakat agar melakukan upaya makar.
Terkait hal tersebut, Sri Bintang disangka melanggar Pasal 28 ayat 2 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi Transaksi Elektronik juncto Pasal 107 juncto Pasal 110 KUHP.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.