JAKARTA, KOMPAS.com — Calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, menilai ada perubahan pada dirinya. Ahok mengaku telah mengurangi bicara dan lebih banyak mendengar.
Saat bertemu dengan relawannya, Senin (5/12/2016), Ahok mengaku mendapat nasihat atau masukan dari para relawan. Salah satu nasihatnya adalah tentang materi kampanye.
Menurut dia, relawan menyarankan agar Ahok mengangkat hasil kerja Pemprov DKI dalam membangun ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) untuk materi kampanyenya.
Ahok mengatakan, RPTRA yang dibangun Pemprov DKI Jakarta diperuntukkan bagi warga, mulai dari ibu hamil hingga lanjut usia. RPTRA dirancang untuk mendorong keharmonisan keluarga.
(Baca juga: Kue dan Bunga dari Ahok di Hari Ulang Tahun Veronica...)
Selain itu, RPTRA memiliki program untuk anak perempuan dan kaum ibu. Program ini untuk mencegah kekerasan dalam rumah tangga.
"Kita punya sistem komputer dan itu kayak diabsen anak-anaknya. Kalau anak-anak yang tadinya main, tetapi enggak (main), kita curiga," kata Ahok di Rumah Lembang, Jakarta Pusat, Senin.
RPTRA juga menjadi sarana dalam menjual daging murah melalui PKK Mart yang ada di sana. Selain itu, RPTRA bisa digunakan untuk warga menggelar pesta pernikahan.
Ahok juga mengatakan bahwa relawannya mengusulkan agar program pengembangan anak-anak rusun dimasukkan dalam materi kampanye.
Saat ini, salah satu program Pemprov DKI terkait pengembangan anak-anak rusun adalah mengirim tim sepak bola anak rusun ke Spanyol untuk berlatih.
"Ini membangkitkan rasa percaya diri anak-anak. Jadi mereka tanding lawan anak-anak Spanyol yang seumuran, dikasih seragam, dikasih apa, dilatih. Ini menarik," kata Ahok.
Menurut Ahok, relawan yang mengetahui program kerja itu menyarankan agar dia terus menyosialisasikan itu kepada masyarakat.
"Mereka (relawan) usul, 'Kok Bapak lakukan ini semua, kok enggak pernah angkat?'. Banyak yang tidak tahu makanya, padahal saya sudah kirim anak-anak main bola ini dari tahun lalu," kata Ahok yang menirukan saran relawan.
(Baca juga: Ahok Minta Pendukungnya Tak Serang Calon Lain di Medsos)
Ahok mengatakan, program seperti itu sudah menjadi bagian dari sumpah jabatan sebagai pejabat publik sehingga, menurut dia, tak perlu lagi diumbar ke publik ketika ia berkampanye.
"Lalu mereka (relawan) bilang, 'Ini kan Bapak mau menang, Pak. Kalau mau menang, semua yang Bapak kerja kan ya harus diangkat dong supaya orang tahu semua," kata Ahok menirukan relawannya.
"Nah, saya punya kelemahan itu. Saya pikir, kerja ya kerja saja, ngapain diangkat-angkat, pusing amat," ujar dia.