JAKARTA, KOMPAS.com — Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Sandiaga Uno, akan genap blusukan ke-1.000 tempat di Jakarta dalam beberapa hari ke depan.
Kepada wartawan di Jakarta, Selasa (6/12/2016), Sandi mengaku bersyukur dapat melihat lebih jelas bagaimana Jakarta dan kehidupannya melalui blusukan yang telah dia mulai pada akhir Januari 2016.
"Sudah dimulai secara sporadis, secara sistematis turun ke lapangan itu mulai dari tanggal 27 Januari 2016 kalau enggak salah. Jadi, sekarang ini sudah lebih dari sepuluh bulan. Intinya, saya beruntung biar banyak orang yang kasihan sama saya, sudah yang paling lama, tetapi cuma jadi nomor dua (calon wakil gubernur), tetapi saya bilang saya dapat berkah. Saya enggak akan tahu Jakarta kalau enggak dikasih kesempatan seperti ini," kata Sandi.
Sandi mengatakan, Jakarta memiliki banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus segera diselesaikan. Garis besar PR di Jakarta menurut dia adalah menciptakan keadilan bagi semua golongan masyarakat dan kesejahteraan bagi mereka semua.
Sandi mengatakan, pembangunan pada era kepemimpinan Gubernur Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memang terasa. Namun, masih ada hal yang terlupakan, yakni pembangunan bagi masyarakat kelas menengah ke bawah yang tidak merata.
"Saya diketawain selama sembilan bulan dari Januari itu waktu saya bilang poin soal lapangan pekerjaan dan harga sembako. Tidak ada yang percaya sama saya. Namun, alhamdulillah sekarang dua hal ini jadi isu yang sangat sentral dibicarakan," tutur Sandi.
Dia mengumpamakan, perjalanan hingga menuju titik ke-1.000 itu dengan istilah crescendo, semangatnya semakin hari semakin naik dan bertambah. Sandi juga senang bisa hadir di tengah masyarakat bukan hanya untuk mengetahui kehidupan mereka, melainkan juga untuk menghibur dan mencarikan solusi dari masalah-masalah warga.
"Ya saya sama warga ketawa bareng, joget bareng, jadi hiburan juga buat mereka. Paling tidak, kegiatan seperti ini selain untuk pendidikan politik, juga bisa jadi masukan bagi masa depan Jakarta," kata Sandi.
Usai menceritakan pengalamannya, Sandi memperlihatkan bagian kakinya yang mengalami kapalan. Kapalan itu dia anggap sebagai tanda perjalanannya yang panjang menelusuri gang-gang dan lorong-lorong Jakarta.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.