Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Ahok Masuk Gang Sempit yang Penuh Poster Agus dan Anies...

Kompas.com - 07/12/2016, 06:58 WIB
Jessi Carina

Penulis

"Iya, biar hemat duit, ya," jawab Ahok.

(Baca juga: Ahok: Orang Tuduh Saya Gubernur Pengembang, padahal Banyak Pengembang Benci Saya)

Salah seorang warga, Suani, mengatakan bahwa poster Agus dan Sylvi itu ditempel ketika mereka berkampanye di lingkungan itu.

Sebelum poster Agus dan Sylvi, poster Anies dan Sandiaga sudah lebih dulu dipasang.

"Ini mereka mau hadir makanya dipasang. Pas sebelumnya Pak Sandiaga yang datang itu poster dipasang juga. Jadi ganti-ganti," ujar Suani.

"Kita mah menghargai saja siapa yang mau pasang poster," tambah Suani.

Namun, tidak ada pemasangan stiker atau pun poster ketika Ahok datang.

Menurut Suani, kedatangan Ahok begitu tiba-tiba dan tanpa persiapan. Ketika berjalan lebih jauh, suasana gang itu perlahan berubah.

Gang tersebut mulai dipenuhi dengan poster dan spanduk Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Sama seperti sebelumnya, Ahok tampak tak acuh dengan pemandangan itu.

Berkali-kali bertemu warga, hal yang dibahas Ahok adalah soal permasalahan banjir di kawasan itu. Ahok menelusuri penyebab banjir hingga mencari saluran airnya.

Ia kemudian menemukan bahwa banjir terjadi karena pengelola perumahan yang baru dibangun di sekitar permukiman warga tersebut memindahkan saluran air ke lingkungan warga.

Atas masalah ini, Ahok berjanji akan memeriksa izin pengembang perumahan itu setelah selesai cuti kampanye. Dia tidak sungkan membongkar jika pengembang memang bersalah.

Meskipun poster Anies-Sandiaga terpasang di kawasan itu, warga setempat tetap menyambut Ahok dengan hangat. 

Beberapa warga mengelus pundak Ahok dan memintanya untuk bersabar. Warga lainnya mendoakannya Ahok agar kembali menang pilkada.

(Baca juga: "Pak Ahok Sabar Ya, Ini Cobaan..." )

Ahok sempat melakukan sesi wawancara di sebuah lapangan yang menjadi posko pendaftaran tim sukses Anies-Sandi. Spanduk Anies dan Sandi terpasang di area lapangan itu.

Di sana, Ahok kembali ditanya kenapa tidak ikut memasang poster seperti dua pasang calon lain.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com