Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Pemasangan Spanduk Tolak Ahok di Kelurahan Klender yang Jadi Viral

Kompas.com - 07/12/2016, 09:36 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta Agus Suradika mengimbau kepada lurah, camat, satpol PP, serta pejabat wilayah untuk menyimpan spanduk provokatif di kantor Panwaslu atau Bawaslu setempat.

Hal ini merupakan antisipasi kasus pemasangan spanduk provokatif "Tolak Ahok" di Kantor Kelurahan Klender, Jakarta Timur.

Pemasangan spanduk yang kemudian menjadi viral di media sosial ini menimbulkan prasangka negatif dari masyarakat mengenai netralitas PNS DKI Jakarta.

"Sekarang, kalau ada penertiban, atributnya disimpan di kantor Panwaslu atau Bawaslu. Jadi, lurah atau camatnya enggak serba salah, karena tupoksi penertiban ada di Panwaslu dan Bawaslu," kata Agus, dalam diskusi "Netralitas PNS pada Pilkada DKI Jakarta 2017", di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (6/12/2016).

(Baca juga: Ada Spanduk Penolakan di Cengkareng, Warga Minta Djarot Tak Perlu Khawatir)

Agus lantas menyampaikan cerita di balik pemasangan spanduk bertuliskan "Kami Warga Kampung Sumur Menolak Ahok" di depan Kantor Kelurahan Klender tersebut.

Agus megatakan, spanduk itu merupakan spanduk yang ditertibkan personel Satpol PP DKI Jakarta di wilayah tersebut.

Kemudian, Satpol PP menyimpan spanduk-spanduk yang telah ditertibkan tersebut ke Kantor Kelurahan Klender.

Warga yang diduga pemilik spanduk itu kemudian tidak terima spanduknya ditertibkan.

Ketika pejabat kelurahan dengan pemilik tengah berkomunikasi, beberapa warga lainnya memasang spanduk itu di depan Kantor Kelurahan Klender.

"Ini menjadi viral dan saya dapat informasi ini dari grup WhatsApp dosen saya. Hal ini tentunya menjadi problem, karena seolah-olah kantor kelurahan tidak netral. Jadi kalau ada penertiban, satpol PP simpan spanduk atau atributnya ke kantor panwas," kata Agus.

(Baca juga: Kisah di Balik Spanduk Tolak Ahok di Kelurahan Klender)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Megapolitan
Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Megapolitan
Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Megapolitan
Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Megapolitan
Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Megapolitan
Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com