JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, menyatakan turut berduka cita atas peristiwa gempa bumi berkekuatan 6,5 skala richter (SR) yang menimpa Aceh, Rabu (7/12/2016) pagi. Sejauh ini tercatat korban tewas sudah mencapai 92 orang.
Djarot menyatakan, Jakarta harus memetik pelajaran dari gempa di Aceh itu.
"Pelajaran bagi kami di sini (Jakarta) supaya bangunan di sini mampu menahan gempa minimal 7 skala Richter," kata Djarot di kawasan Tegal Alur, Jakarta Barat, Rabu (7/12/2016).
Dia mengatakan, DKI Jakarta termasuk daerah lingkaran api atau dikelilingi oleh gunung berapi yang masih aktif. Djarot mengingatkan Pemprov DKI Jakarta untuk tidak sembarangan menerbitkan sertifikat laik fungsi (SLF) terhadap gedung yang baru selesai dibangun.
Pemprov DKI Jakarta, kata dia, baru dapat menerbitkan SLF jika bangunan tersebut memenuhi persyaratan mampu menahan gempa 7 skala Richter.
"Anda harus ingat bahwa (di dekat) Jakarta ada satu gunung berapi yan masih aktif, anak gunung Krakatau. Ini harus kita antisipasi, terutama gedung yang tinggi banget," kata Djarot.
Gempa berkekuatan 6,5 SR terjadi di Pidie Jaya, Aceh, pada pukul 05.30 WIB hari ini. Berdasarkan informasi yang didapat dari situs BMKG, pusat gempa berada pada 5,19 derajat lintang utara dan 96,36 derajat bujur timur di kedalaman 10 km di timur laut Kabupaten Pidie Jaya.