Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bus Rapid Transit" Tangerang yang Masih Sepi Peminat...

Kompas.com - 09/12/2016, 10:30 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Bus-bus berukuran sedang tampak berjejer ke belakang di Terminal Poris Plawad, Tangerang, Kamis (8/12/2016).

Bus berwarna hijau itu adalah bus rapid transit (BRT) yang dioperasikan Dinas Perhubungan Kota Tangerang.

BRT Tangerang ini merupakan transportasi publik yang baru dioperasikan pada Kamis (1/12/2016) lalu.

Sejak sepekan pengoperasiannya, BRT Tangerang masih sepi peminat. Alhasil, tak jarang bus-bus ini beroperasi dari Terminal Poris Plawad-Jati Uwung tanpa membawa penumpang.

(Baca juga: BRT Tangerang Masih Sepi Penumpang)

Saat ini, BRT Tangerang masih dalam tahap uji coba selama dua pekan sejak hari pertama peluncurannya. 

Pada tahap ini, baru empat bus yang dioperasikan. Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang Engkos tak menampik bahwa BRT Tangerang masih sepi peminat.

Menurut dia, perlu waktu untuk menarik minat masyarakat menggunakan BRT.

"Kayak bus transjakarta saja. Itu kan butuh waktu berapa lama tuh sampai ramai kayak sekarang," kata Engkos saat dihubungi Kompas.com di Tangerang, Kamis.

Menurut dia, pihak Pemkot Tangerang sudah melakukan berbagai cara untuk mensosialisasikan keberadaan BRT Tangerang.

Namun, perlu waktu tambahan agar masyarakat bisa beralih menggunakan transportasi publik ini.

Engkos menambahkan, Pemkot Tangerang menargetkan peminat BRT Tangerang bertambah pada 2017 nanti.

"Di 2017 nanti akan ada 10 bus yang beroperasional. Waktu tunggu juga akan lebih singkat," kata dia.

Salah satu faktor masih sepinya penumpang BRT adalah waktu tunggu. Penumpang bisa menunggu hingga 1,5 jam untuk naik BRT Tangerang.

(Baca juga: "Bus Rapid Transit" Tangerang Mulai Beroperasi )

Engkos mengatakan, bila ada 10 bus beroperasi, maka waktu tunggunya akan kurang dari 10 menit.

"Karena nanti kami pakai sistem dorong. Kalau bus belakang sudah kelihatan bus di depan, maka bus di depan itu akan langsung jalan," kata dia.

Selama masa uji coba ini, penumpang masih digratiskan untuk naik BRT. Ke depan, akan ada tarif untuk umum Rp 3.500 dan pelajar Rp 1.000. Pembayaran juga akan menggunakan sistem tiket elektronik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com