Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Unjuk Rasa di Lokasi Sidang Ahok, Jalan Gajah Mada Tertutup Sebagian

Kompas.com - 13/12/2016, 11:22 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Massa menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada Selasa (13/12/2016).

Di gedung tersebut, tengah berlangsung sidang kasus dugaan penodaan agama dengan terdakwa Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Imbas dari aksi tersebut, lalu lintas di Jalan Gajah Mada padat merayap. Berdasarkan pantauan Kompas.com, pada pukul 10.40 WIB, hanya satu lajur di jalan tersebut yang dapat dilalui kendaraan.

Sebab, tiga lajur sisanya dipadati massa pengunjuk rasa dan sejumlah aparat kemanan yang berjaga.

(Baca juga: Kenangan Ibu Angkat yang Buat Ahok Menangis di Persidangan)

Tak hanya itu, polisi pun memperkenankan kendaraan untuk menggunakan jalur bus transjakarta agar tidak terjadi kemacetan parah.

Akibatnya, bus transjakarta pun sedikit terganggu perjalanannya dikarenakan kendaraan pribadi yang ikut masuk ke jalur itu.

Sementara itu, di jalur sebaliknya, atau dari arah kota yang menuju ke Istana Negara, terpantau ramai lancar.

Melalui pengeras suara, seorang pengunjuk rasa meminta agar para peserta aksi tidak keluar dari barisan. Hal ini agar aksi tersebut tidak disusupi penyusup.

"Ayo kawan-kawan rapatkan barisan jangan sampai keluar dari barisan," ujar salah satu pengunjuk rasa menggunakan pengeras suara dari atas mobil komando.

Seruan dari mobil komando tersebut langsung diikuti dengan teriakan yel-yel dari peserta aksi.

"Hati-hati, hati-hati provokasi, hati-hati, hati-hati provokasi," seru peserta aksi.

Dalam aksi unjuk rasa tersebut, massa menuntut agar Ahok ditahan. Sebab, polisi telah menetapkan Ahok sebagai tersangka.

(Baca juga: Dilarang Masuk karena Ruang Sidang Penuh, Pelapor Ahok Merasa Didiskriminasi)

Pada sidang hari ini, Ahok didakwa dengan pasal penodaan agama. Jaksa penuntut umum (JPU) mendakwa Ahok dengan dakwaan alternatif antara Pasal 156 huruf a KUHP atau Pasal 156 KUHP.

Kompas TV Hadiri Perayaan Maulid Nabi, Ahok Minta Maaf

Dalam dakwaannya, JPU menyebut perbuatan Ahok telah menghina para ulama dan agama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com