Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Ahok Tak Menggunakan Baracuda Saat Keluar dari PN Jakut

Kompas.com - 13/12/2016, 13:01 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Persidangan kasus dugaan penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok selesai digelar di Pengadilan Negeri Jakarta utara, Selasa (13/12/2016) siang.

Pantauan Kompas.com di lokasi pada pukul 12.00 WIB, polisi membuka gerbang gedung tersebut.

Setelah itu, terlihat kendaraan baracuda keluar dari dalam Gedung PN Jakarta Utara dan langsung meninggalkan lokasi.

(Baca juga: Amanat Gus Dur yang Disampaikan Ahok kepada Hakim)

Tidak diketahui siapa yang menumpang kendaraan taktis milik kepolisian tersebut. Keluarnya kendaraan tersebut sempat membuat heboh para awak media dan pengunjuk rasa.

Sebab, banyak yang mengira ada Ahok dalam kendaraan tersebut.

Terkait dugaan ini, Wakapolda Metro Jaya Brigjen Suntana mengatakan bahwa baracuda yang keluar dari Gedung PN Jakarta Utara tidak membawa Ahok.

Menurut dia, Ahok keluar dari gedung dengan menumpang kendaraan pribadi.

"Alhamdulillah hari ini baracuda tidak kita gunakan. Ahok gunakan kendaraan seperti biasa. Enggak (naik baracuda)," ujar Suntana di lokasi.

Suntana menyampaikan, Ahok meninggalkan lokasi sidang tidak melewati pintu utama yang sudah dipenuhi pengunjuk rasa dan para awak media.

Namun, ia enggan menjelaskan Ahok keluar lewat pintu mana. Mengenai kendaraan baracuda yang keluar dari gedung PN Jakarta Utara, kata Suntana, itu merupakan taktik polisi untuk mengalihkan perhatian massa.

"Yang jelas rekan-rekan, segala kemungkinan dilakukan polisi untuk menjaga hal-hal yang tak diinginkan. Siapa pun yang terlibat dalam persidangan ini, baik jaksa, hakim, pengacara, maupun Ahok wajib mendapat perlindungan dari kita," ucap dia.

(Baca juga: Mengais Rezeki dari Keramaian Sidang Ahok )

Pada sidang hari ini, Ahok didakwa dengan pasal penodaan agama. Jaksa penuntut umum (JPU) mendakwa Ahok dengan dakwaan alternatif antara Pasal 156 huruf a KUHP atau Pasal 156 KUHP.

Kompas TV Ahok: Partai Hanura Tidak Minta Mahar Saat Pilkada
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com