Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak-Anak Ditikam, Ahok Menangis, dan Jokowi Galau

Kompas.com - 14/12/2016, 07:34 WIB

PALMERAH, KOMPAS.com – Selasa kemarin (13/12/2016) merupakan hari pertama sidang kasus penodaan agama terhadap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Dalam persidangan itu Ahok menangis saat membacakan nota keberatan. Di akhir sidang, ia dihibur oleh saudara angkatnya.

Berita soal sidang Ahok ini mendapat perhatian besar dari pembaca. Berita lain yang juga banyak dibaca adalah kegalauan Presiden Joko Widodo karena tidak bisa menyaksikan langsung pertandingan final Piala AFF yang mempertemukan Indonesia vs Thailand.

Selain itu, berita penikaman 7 anak yang sedang bersekolah di NTT juga menjadi sorotan, disusul berita kemarahan seorang ibu yang mencakar polisi lalu lintas di Jakarta.

Dari luar negeri, dikabarkan adanya peran peretas Rusia dalam memenangkan Donald Trump pada Pemilihan Umum Presiden 2016..

Berikut 5 berita kemarin yang sebaiknya Anda simak:

1. Ahok Menangis

Istimewa Terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dipeluk kakak angkatnya, Nana Riwayatie, seusai menjalani sidang perdana dugaan penodaan agama di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Jalan Gajah Mada, Selasa (13/12/2016).
Terdakwa kasus penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama menangis saat membacakan nota keberatan (eksepsi) atas dakwaan jaksa penuntut umum. Dia tak kuasa menahan tangis saat bercerita tentang kedekatannya dengan keluarga angkatnya yang Muslim.

Dalam nota keberatannya, Ahok (panggilan Basuki) mengatakan, dalam kehidupan pribadinya, dia banyak berinteraksi dengan teman-temannya yang beragama Islam. Selain itu, kata Ahok, dia juga memiliki keluarga angkat, keluarga almarhum Baso Amir, yang merupakan keluarga Muslim yang taat.

Baca juga: Ahok yang Berwajah Sedih Dipeluk Kakak Angkatnya Seusai Sidang

Selain itu, dia juga mengatakan belajar dari guru-gurunya yang beragama Islam dari kelas I SD sampai III SMP.

"Saya tahu harus menghormati ayat suci Al Quran," kata Ahok di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Jalan Gajahmada, Jakarta, Selasa (13/12/2016).

"Saya tidak habis pikir kenapa saya dituduh sebagai penista agama Islam? Keluarga angkat saya dari keluarga Muslim. Saya diangkat sebagai anak Bapak Baso Amir dan Haji Misribu."

Hingga akhir pembacaan eksepsi, Ahok terlihat beberapa kali mengusap air matanya dan bicara dengan suara bergetar.

Selengkapnya bisa dibaca di sini.

2. Seorang Perempuan Cakar Polisi

- Seorang ibu memarahi seorang petugas di Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur, Selasa (13/12/2016). Diduga, ibu ini marah karena petugas bertugas di jalan yang lancar, bukan di jalan yang macet.
Seorang perempuan pengemudi mengamuk dan menyerang petugas polisi lalu lintas di Jalan Jatinegara Barat, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (13/12/2016).

Hal tersebut dilaporkan terjadi pada Selasa sekitar pukul 09.00. Anggota polisi yang jadi sasaran amukan ibu tersebut berinisial Aiptu Su.

Pengemudi perempuan itu disebut tak terima karena polisi berjaga di Jalan Jatinegara Barat yang lancar, bukan di jalan yang macet.

Kejadian ini juga sudah viral di media sosial. Pelakunya seorang perempuan berbaju biru tua gelap, dengan kerudung warna ungu yang mengendarai Toyota Avanza putih.

Perempuan tersebut terlihat berbicara dengan nada tinggi dan mengatai petugas. Dia sempat menarik-narik baju petugas.

Kejadian itu menyebabkan kemacetan karena posisi mobil pelaku berada di tengah jalan. Para pengendara terlihat tak henti mengklakson, tetapi tak terlihat ada yang berusaha melerai.

Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.

3. Penikaman 7 Anak

DOK. WAKALPOLRES KUPANG KOMPOL SRIYATI Foto pelaku penyerangan anak SD di NTT.
Seorang pria secara brutal menyerang dan menyandera tujuh orang anak SD Negeri 1 Seba Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (13/12/2016) pagi.

Pelaku diketahui masuk ke dalam sekolah dan menyerang secara membabi buta dengan menggunakan sebilah pisau. Pelaku kemudian menikam tujuh orang murid SD.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah NTT Ajun Komisaris Besar Polisi Jules Abraham Abast mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 9.00 Wita.

"Ada tujuh siswa yang saat ini dirawat di puskesmas dan tidak ada yang meninggal. Para korban anak-anak SD ini hanya menderita luka tikam di leher, kaki, dan tangan," kata Jules kepada Kompas.com, Selasa.

Kompas TV Kondisi Siswa NTT Korban Penyerangan Membaik


Pelaku sudah ditangkap dan diamankan di kantor Polsek Sabu Raijua. Pelaku diduga mengalami stres.

Baca berita selengkapnya di sini.

Baca juga: Kronologi Penikaman 7 Murid SD di NTT

4. Jokowi Galau

Twitter @affsuzukicup Presiden Joko Widodo menyelamati langsung para pemain timnas Indonesia seusai laga versus Vietnam di Stadion Pakansari, Sabtu (3/12/2016).
Presiden Joko Widodo disebut-sebut sempat galau karena tidak bisa menonton langsung final Piala AFF yang mempertemukan Indonesia vs Thailand.

Final leg pertama pertandingan tersebut akan berlangsung di Stadion Pakansari, Bogor, pada Rabu (14/12/2016) besok.

Sementara itu, Jokowi pada tanggal tersebut masih melakukan kunjungan kerja di Iran.

"Karena bagaimanapun Presiden sungguh memberikan perhatian khusus," ujar Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (13/12/2016).

"Bahkan, beliau sempat setengah ragu-ragu, galau enggak bisa nonton secara langsung pertandingan," kata dia.

Meski tak bisa hadir secara langsung di Stadion Pakansari layaknya saat semifinal melawan Vietnam kemarin, Presiden Jokowi, menurut Pramono, dipastikan tetap memberikan dukungannya.

Jokowi sudah menghubungi Ketua Umum PSSI untuk menyampaikan dukungannya.

Baca beritanya selengkapnya di sini.

Baca juga: Radja Nainggolan: Indonesia Juara!

5. Peretas Rusia di Balik Kemenangan Trump

AFP/Greg Baker Majalah yang menampilkan Presiden AS terpilih Donald Trump tampak di sebuah toko buku di Beijing, China, Senin (12/12/2016).
Lembaga intelijen AS punya bukti kuat bahwa Rusia berperan dalam memenangkan Donald Trump pada Pemilihan Umum Presiden 2016. Keterlibatan Rusia dikatakan gencar pada tahap terakhir kampanye.

Bukti-bukti yang terhimpun belum bisa diumbar secara menyeluruh ke publik. Hanya saja, berdasarkan kesimpulan terakhir, Rusia tak hanya berhasil membobol sistem komputer Partai Demokrat (pendukung Hillary Clinton), namun juga milik Partai Republik (pendukung Trump).

Bedanya, dokumen-dokumen rahasia yang dibocorkan ke publik hanya dari Demokrat. Hal ini sedikit banyak memengaruhi elektabilitas Clinton di hadapan warga AS.

Dokumen dari Republik kebanyakan digunakan untuk menyerang Demokrat, sebagaimana dilaporkan NYTimes dan dihimpun KompasTekno, Selasa (13/12/2016).

Belum jelas apakah Rusia memang berintensi untuk mendukung Trump atau tidak. Yang jelas, menurut intelijen, tujuan utama Rusia adalah merusak jalannya pemilu AS dan menjatuhkan integritas calon pemimpin.

Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com