Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/12/2016, 15:59 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengungkapkan alasannya tetap bertahan meskipun berada dalam kondisi yang tertekan. Ahok menyebut tidak pernah membenci siapa pun.

"Saya hanya bisa berpikir sederhana aja. Saya diajarin enggak pernah benci sama orang, memusuhi orang," ujar Ahok di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/12/2016).

Ahok mengatakan, dia selalu memaafkan orang-orang yang kontra terhadapnya. Mantan bupati Belitung Timur itu mencoba memahami kondisi tersebut.

"Justru saya memaafkan orang-orang yang menentang saya karena bagi saya mungkin mereka enggak tahu kenapa dia seperti itu," kata dia.

Ahok kini tengah menjalani proses hukum dugaan penodaan agama yang menjadikannya terdakwa. Dia diduga menodai agama karena mengutip Surat Al Maidah ayat 51 dalam pidatonya saat melakukan kunjungan kerja ke Kepulauan Seribu beberapa waktu lalu.

Ahok didakwa dengan dakwaan alternatif antara Pasal 156 huruf a KUHP atau Pasal 156 KUHP tentang penodaan agama pada persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa (13/12/2016) kemarin.

Ahok dan tim pengacaranya langsung mengajukan nota keberatan (eksepsi) atas dakwaan tersebut. Dalam eksepsinya, Ahok menjelaskan niatnya mengutip ayat suci saat pidato di Kepulauan Seribu bukan untuk menodai agama.

Ahok menyebut tidak mungkin menodai agama karena dia juga dibesarkan oleh keluarga angkat yang beragama Islam.

Sementara pengacara Ahok menyebut, proses hukum yang dijalani kliennya dipengaruhi oleh tekanan massa atau pengadilan oleh massa (trial by the mob).

Kompas TV Ahok Jalani Sidang Perdana
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Lurah Pastikan Relokasi Warga Eks Kampung Bayam Hanya Sementara

Lurah Pastikan Relokasi Warga Eks Kampung Bayam Hanya Sementara

Megapolitan
Jasad Anak Pamen TNI AU Terbakar di Lanud Halim Perdanakusuma, Ada Luka Bacok pada Tubuhnya

Jasad Anak Pamen TNI AU Terbakar di Lanud Halim Perdanakusuma, Ada Luka Bacok pada Tubuhnya

Megapolitan
Disdik DKI Minta Keterangan Guru, Gali Kronologi Siswi SD Tewas karena Jatuh dari Lantai 4

Disdik DKI Minta Keterangan Guru, Gali Kronologi Siswi SD Tewas karena Jatuh dari Lantai 4

Megapolitan
Saat Konsumen Tak Setuju Larangan Jualan di 'Social Commerce': Rugikan UMKM dan Pedagang Kecil yang Tengah Merintis

Saat Konsumen Tak Setuju Larangan Jualan di "Social Commerce": Rugikan UMKM dan Pedagang Kecil yang Tengah Merintis

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Depan Mal Central Park Sudah Siapkan Pisau dari Rumah

Pembunuh Wanita di Depan Mal Central Park Sudah Siapkan Pisau dari Rumah

Megapolitan
Penusuk Wanita di Depan Mal Central Park Jakbar Tiba-tiba Serang Korban, padahal Disebut Tak Saling Kenal

Penusuk Wanita di Depan Mal Central Park Jakbar Tiba-tiba Serang Korban, padahal Disebut Tak Saling Kenal

Megapolitan
Disdik DKI Sebut Siswi SD yang Tewas karena Jatuh dari Lantai 4 Bukan Korban Bullying

Disdik DKI Sebut Siswi SD yang Tewas karena Jatuh dari Lantai 4 Bukan Korban Bullying

Megapolitan
Hotman Paris Sebut Oknum TNI Bawa Surat Tugas Palsu Saat Culik Imam Masykur

Hotman Paris Sebut Oknum TNI Bawa Surat Tugas Palsu Saat Culik Imam Masykur

Megapolitan
Kaesang Pangarep Jadi Ketum, PSI Kota Bekasi Optimis Dongrak Suara Pilkada 2024

Kaesang Pangarep Jadi Ketum, PSI Kota Bekasi Optimis Dongrak Suara Pilkada 2024

Megapolitan
Rumah 2 Lantai di Pondok Labu Terbakar, Sempat Terdengar Ledakan dari Dalam

Rumah 2 Lantai di Pondok Labu Terbakar, Sempat Terdengar Ledakan dari Dalam

Megapolitan
Wanita Tewas Ditusuk di Depan Mal Central Park Jakbar

Wanita Tewas Ditusuk di Depan Mal Central Park Jakbar

Megapolitan
Soal Relokasi Eks Warga Kampung Bayam, Begini Tanggapan Ahli Kota dan Fans Bola

Soal Relokasi Eks Warga Kampung Bayam, Begini Tanggapan Ahli Kota dan Fans Bola

Megapolitan
Jualan 'Live' Terancam Dilarang, Pedagang Tanah Abang: Waktu Covid-19 Banyak yang 'Hidup' dari Sana

Jualan "Live" Terancam Dilarang, Pedagang Tanah Abang: Waktu Covid-19 Banyak yang "Hidup" dari Sana

Megapolitan
Kaesang Jadi Ketua Umum, PSI DKI: Kami Tidak Bisa Lagi Dikucilkan

Kaesang Jadi Ketua Umum, PSI DKI: Kami Tidak Bisa Lagi Dikucilkan

Megapolitan
Operasi Senyap Polisi di Kampung Bahari: Tak Sekadar Incar Bandar Narkoba, tapi Juga Para Pelaku Begal dan Curanmor

Operasi Senyap Polisi di Kampung Bahari: Tak Sekadar Incar Bandar Narkoba, tapi Juga Para Pelaku Begal dan Curanmor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com