Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/12/2016, 16:31 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan satu, Agus Harimurti Yudhoyono, dan calon gubernur nomor tiga, Anies Baswedan, masing-masing disukai oleh 66 persen pemilih. Hal itu diketahui dari hasil survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada Desember 2016.

Sementara itu, calon gubernur nomor dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), disukai oleh 54 persen responden.

"Dari tiga kandidat tersebut, Agus dengan Anies itu lebih disukai oleh publik. Tujuh dari sepuluh pemilih itu suka Agus dan Anies, sementara Basuki (disukai) lima dari sepuluh pemilih. Ada perbedaan di sana," ujar Direktur Eksekutif LSI, Kuskridho Ambardi.

Dodi, sapaan Kuskridho, mengatakan hal tersebut saat merilis hasil survei LSI di Hotel Century Park, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (15/12/2016).

Meski tingkat kesukaan Ahok paling rendah,  elektabilitas pribadinya (tanpa cawagub) berada di urutan nomor satu, sebesar 32,9 persen. Sementara elektabilitas Agus 25,1 persen di urutan kedua, dan Anies di urutan ketiga dengan elektabilitas 23,2 persen.

Sebanyak 18,8 persen belum menentukan pilihan mereka. Dodi menuturkan, ada faktor-faktor lain yang membuat elektabilitas Ahok tinggi. Tingkat kesukaan hanya menjadi salah satu faktor yang menentukan elektabilitas tersebut.

"Sebetulnya likeability (kesukaan) itu ada banyak komponen. Yang paling rendah itu adalah soal sopan santun, itu yang dinilai oleh publik itu sangat rendah. Namun, soal ketegasan, kemudian soal apakah dia mampu memimpin, dan setelah itu perhatian pada rakyat, itu sebenarnya tidak buruk," kata dia.

Faktor lainnya yang menyebabkan elektabilitas Ahok tinggi adalah kinerja, informasi tentang kinerja, sikap Ahok yang meminta maaf, dan lainnya. Menurut Dodi, tingkat kesukaan tidak selalu berbanding lurus dengan elektabilitas seseorang.

"Kadang-kadang gini, pemilih itu memilih kan dengan otak dan dengan hati. Ada yang hatinya itu tidak suka, tetapi ini untuk masa depan itu kelihatannya lebih bagus. Kan bisa seperti itu. Jadi di sana itu antara otak dan hati itu tidak selalu linear," ucap Dodi.

Survei ini digelar pada 3-11 Desember 2016. Survei dilakukan secara tatap muka terhadap 800 responden. Responden dipilih dengan menggunakan metode multistage random sampling. Margin of error survei ini plus minus 3,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Setelah melakukan survei, LSI kembali melakukan pengecekan ulang terhadap 20 persen dari total responden dengan mendatanginya kembali untuk memastikan kualitas data mereka. Survei ini dibiayai dengan dana sendiri.

Kompas TV Ahok-Djarot Masih Memimpin Hasil Survei
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Kekecewaan Warga Cililitan Sudah Sebulan Layanan Air PAM Bermasalah: Terpaksa Beli Air Lagi, padahal Rutin Bayar

Kekecewaan Warga Cililitan Sudah Sebulan Layanan Air PAM Bermasalah: Terpaksa Beli Air Lagi, padahal Rutin Bayar

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Surat Rizieq Shihab buat Menlu Retno dalam Munajat 212 | Pesan Waketum MUI soal Pilpres | Arah Politik PA 212

[POPULER JABODETABEK] Surat Rizieq Shihab buat Menlu Retno dalam Munajat 212 | Pesan Waketum MUI soal Pilpres | Arah Politik PA 212

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK47 Pasar Minggu-Ciganjur via Ragunan

Rute Mikrotrans JAK47 Pasar Minggu-Ciganjur via Ragunan

Megapolitan
Bocah 11 Tahun yang Tenggelam di Kali Angke Belum Ditemukan, Pencarian Dilanjutkan Besok

Bocah 11 Tahun yang Tenggelam di Kali Angke Belum Ditemukan, Pencarian Dilanjutkan Besok

Megapolitan
Toyota Vellfire Tabrak Truk di Tol Slipi, Pengemudi Meninggal Dunia

Toyota Vellfire Tabrak Truk di Tol Slipi, Pengemudi Meninggal Dunia

Megapolitan
Tim Gegana Cek Air Tercemar Limbah Busa di Kali Baru Cimanggis, Nihil Kandungan Berbahaya

Tim Gegana Cek Air Tercemar Limbah Busa di Kali Baru Cimanggis, Nihil Kandungan Berbahaya

Megapolitan
Dinkes DKI Suntik Dosis Kedua Vaksin Cacar Monyet ke 411 Orang

Dinkes DKI Suntik Dosis Kedua Vaksin Cacar Monyet ke 411 Orang

Megapolitan
Pegawai Minimarket di Depok Curi Uang Rp 43 Juta untuk Judi Online

Pegawai Minimarket di Depok Curi Uang Rp 43 Juta untuk Judi Online

Megapolitan
Soal Arah Politik PA 212 di Pilpres 2024, Novel Bamukmin: Ada Hasil Ijtima Ulama, Sudah Jelas

Soal Arah Politik PA 212 di Pilpres 2024, Novel Bamukmin: Ada Hasil Ijtima Ulama, Sudah Jelas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Ketahuan Colong Besi Rel Kereta Bekas di Palmerah

Komplotan Pencuri Ketahuan Colong Besi Rel Kereta Bekas di Palmerah

Megapolitan
Kronologi Begal Lukai Pemuda yang Motornya Mogok, Berujung Ditangkap Orangtua Korban

Kronologi Begal Lukai Pemuda yang Motornya Mogok, Berujung Ditangkap Orangtua Korban

Megapolitan
Pengurus Masjid di Tanjung Priok Pastikan Seleksi Calon Relawan Sebelum Diberangkatkan ke Palestina

Pengurus Masjid di Tanjung Priok Pastikan Seleksi Calon Relawan Sebelum Diberangkatkan ke Palestina

Megapolitan
Pria Hendak Masturbasi di Transjakarta Tak Dilaporkan karena Diduga Berkebutuhan Khusus

Pria Hendak Masturbasi di Transjakarta Tak Dilaporkan karena Diduga Berkebutuhan Khusus

Megapolitan
Lapak di Duren Sawit Terbakar, Diduga akibat Pembakaran Barang Bekas

Lapak di Duren Sawit Terbakar, Diduga akibat Pembakaran Barang Bekas

Megapolitan
Bandit yang Lukai Pengendara Motor di Bekasi Ditangkap Orangtua Korban

Bandit yang Lukai Pengendara Motor di Bekasi Ditangkap Orangtua Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com