JAKARTA, KOMPAS.com — Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan, mengkritik kebiasaan calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama, yang menurutnya sering mempermalukan PNS DKI.
"Budaya yang dibangun itu harus budaya positif, yaitu menghukum tertutup dan memuji terbuka. Kalau sekarang kan terbalik. Semua PNS disebut koruptor, aduh bahaya sekali," ujar Anies dalam program Rosi dan Kandidat Pemimpin Jakarta yang disiarkan Kompas TV dari Djakarta Theater, Kamis (15/12/2016) malam.
(Baca: Ahok Sindir Anies Terkait Data Saat Jadi Menteri Pendidikan)
Selain itu, Anies juga mengkritik pencapaian Pemprov DKI soal hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan penyerapan anggaran yang merah di bawah kepemimpinan Ahok.
Ahok pun mencoba menjelaskan alasannya yang cenderung keras terhadap PNS DKI. Dia mengatakan, ketegasan itulah yang membuat banjir di Jakarta menjadi berkurang.
Hal itu bisa terjadi setelah dia mengganti empat pejabat Dinas PU dengan sarjana sosial yang sama sekali tidak mengerti soal tata air.
Namun, urusan banjir malah selesai karena pejabat yang dia pilih mau melakukan pekerjaan sesuai dengan perintahnya.
Ahok mengatakan, awalnya dia mengkritik para PNS DKI secara tertutup. Namun, hal itu justru dimanfaatkan PNS DKI untuk menyerangnya. Ahok bercerita, PNS DKI malah pernah mencoba menyuapnya.
"Gratifikasi terbesar di Indoneisa itu disetor oleh DKI Jakarta, yaitu sebesar Rp 9,4 miliar. Itu bukti. Saya bilang kalau Anda enggak mau serahkan ke KPK, saya akan tangkap hari itu juga," ujar Ahok.
(Baca: Dikritik Anies Hanya Fokus Membangun Benda Mati, Ini Tanggapan Ahok-Djarot)
Ahok mengatakan, ketegasan yang dia lakukan diperlukan untuk menghadapi PNS DKI. Namun, Ahok membantah bahwa sikapnya bisa membuat PNS DKI sakit hati.
"Selama bisa baik-baik, kami baik-baik kok. Buktinya mereka enggak sakit hati tuh. Kalau sakit hati, bisa enggak sungai bersih, jalanan bersih?" ujar Ahok.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.