Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elektabilitas Agus Dinilai Masih Aman meski Tak Hadiri Debat Cagub

Kompas.com - 17/12/2016, 09:27 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Center for Strategic and International Studies (CSIS), J Kristiadi, menilai sikap calon Gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono menolak hadir dalam debat di media belum memengaruhi elektabilitasnya.

Menurut Kristiadi, elektabilitas Agus tetap aman karena debat tersebut bukan merupakan acara resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta.

"Sementara ini masih aman karena dia juga sudah punya ikatan dengan para calon pemilihnya. Kemarin kan debatnya juga belum acara resmi dari KPU DKI, itu jadi alasannya," kata Kristiadi saat ditemui di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (16/12/2016).

 

(baca: Alasan Agus Tak Hadiri Debat Cagub-Cawagub di "Kompas TV")

Namun, kata Kristiadi, Agus tak bisa terus menerus menghindari acara debat calon gubernur DKI. Apalagi, jika sampai tak menghadiri debat resmi yang digelar KPU DKI Jakarta.

Di saat itu, menurut Kristiadi, Agus harus datang dan menunjukan kemampuannya saat diadu dengan calon gubernur DKI lainnya.

"Kalau nanti enggak datang lagi itu nanti bisa jadi masalah dan punya pengaruh ke elektabilitas Agus," lanjut Kristiadi.

(baca: "Agus Harus Datang Debat, Masyarakat Ingin Tahu Kemampuannya di Panggung")

Dua kali Agus tak hadir dalam debat publik yang diselenggarakan oleh media. Agus pernah mengungkapkan alasannya, yakni karena merasa tidak punya kewajiban mengikuti debat di luar debat resmi yang diselenggarakan KPU DKI.

Alasan lain tak hadir debat, cagub DKI omor pemilihan satu itu memilih bertemu warga.

Dua debat yang diketahui tidak dihadiri Agus adalah debat calon gubernur di stasiun televisi Net TV, Jumat (9/12/2016).

(baca: Saat Agus Dua Kali Tak Hadiri Acara Debat di Media...)

Saat itu, debat yang diselenggarakan khusus untuk calon gubernur saja. Karena Agus tidak hadir, yang datang hanya cagub nomor pemilihan dua dan tiga, yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Anies Baswedan.

Agus saat itu memilih berziarah ke sebuah makam di Tambora, Jakarta Barat. Menurut Agus, ia tak punya kewajiban untuk hadir di luar debat resmi dari KPU DKI.

"Tidak ada kewajiban bagi paslon mana pun, termasuk saya, untuk menghadiri acara debat, selain yang dijadwalkan resmi oleh KPUD," kata Agus di AHY Command Center (ACC), Jakarta Selatan, Jumat (9/12/2016).

Agus juga mengatakan, ia tak enak membatalkan agenda karena sudah ditunggu warga.

"Enggak enak saya batalkan warga yang sudah menunggu luar biasa tadi di Tambora. Tidak mungkin saya batalkan tadi, pasti akan kecewakan masyarakat. Tentu saya tak punya hati untuk membatalkan," kata dia. (Baca: Agus: Tak Ada Kewajiban untuk Ikut Debat di Luar Agenda Resmi KPU)

Dalam undangan debat di Kompas TV, Agus juga tidak hadir. Sebelum acara bertajuk "Rosi & Kandidat Pemimpin Jakarta" yang dimoderatori Rosiana Silalahi itu dimulai, Agus sudah memastikan tidak hadir.

Dalam acara debat yang diselenggarakan Kompas TV itu, tak hanya cagub yang diundang, tetapi juga cawagub DKI.

Namun, Agus bersama pasangannya, Sylviana Murni, kompak tak hadir.

Agus memilih mengunjungi warga di Taman Sari, Jakarta Barat, sedangkan Sylvi, saat berlangsungnya debat, ada agenda di Jakarta Selatan.

Agus menyatakan, ia memilih tak hadir karena ingin menyibukkan diri bersama masyarakat.

"Saya tidak hadir, masih dengan rakyat. Saya masih di sini. Saya memilih untuk menyibukkan diri bersama rakyat, mendengarkan langsung aspirasi rakyat," kata Agus.

Soal calon gubernur lain yang bersedia datang ke acara debat, Agus menyatakan, itu pilihan masing-masing. Agus menilai warga sudah menantikan kehadirannya.

"Rakyat akan lebih feel comfortable untuk bersama dengan calon pemimpinnya dibandingkan mereka (warga) melihat sesuatu yang tidak ada maknanya buat mereka," ujar Agus.

Kompas TV AHY: Bukan Studio TV untuk Dekat dengan Warga DKI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com