Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumbangan Dana Kampanye Ahok-Djarot Banyak dari Perorangan

Kompas.com - 20/12/2016, 22:37 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sumbangan dana kampanye pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, yang dilaporkan ke Komisi Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta mencapai Rp 48 miliar.

Staf bendahara tim pemenangan Ahok-Djarot, Michael Sianipar, mengatakan dari jumlah tersebut dana yang telah digunakan sekitar Rp 6 miliar.

"Total sumbangan yang sudah terkumpul sampai saat ini adalah Rp 48 miliar, yang sudah keluar mendekati Rp 5,98 miliar atau hampir Rp 6 miliar," kata Michael, di kantor KPU DKI, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Selasa (20/12/2016) malam.

(Baca: Ahok-Djarot Terima Dana Kampanye Rp 48 Miliar, Ini Sumbernya...)

Michael menuturkan, dari sumbangan sebesar Rp 48 miliar itu, ada sekitar Rp 24,7 miliar penyumbang yang datanya sudah disimpan tapi belum mengirimkan formulir. Sementara sisanya sekitar Rp 23,3 miliar sudah terdata dan berformulir.

Untuk penyumbang yang belum mengirimkan formulir, kata Michael, akan segera dihubungi untuk melengkapi formulir. Sementara itu, sumbangan sekitar Rp 23,3 miliar yang sudah berformulir terdiri Rp 18,5 miliar sumbangan perorangan dan Rp 4,75 miliar dari perusahaan atau badan hukum.

Dia mengakui bahwa sumbangan terbanyak berasal dari perorangan.

"Kalau perusahaan enggak banyak, enggak sampai 30 (perusahaan)," ujar Michael.

Adapun sumbangan dari partai politik pendukung, lanjut dia, total seluruhnya mencapai Rp 208 juta. Michael tidak merinci berapa nominal sumbangan dari masing-masing partai.

Sementara Ahok menyumbang Rp 1 juta di tahap awal untuk buka rekening dana kampanye.

"Jadi yang Rp 208 juta dan Rp 1 juta itu sudah kami laporkan di tahap awal laporan dana kampanye," ujar Michael.

Meski sumbangan kampanye sudah mencapai Rp 48 miliar, pihaknya menyatakan masih menerima dana sumbangan. Namun, pengumpulan dana kampanye dalam bentuk gala dinner akan dihentikan mulai malam ini.

"Dari Pak Ahok gala dinner cukup, tapi orang mau sumbang lewat website atau offline bisa. Kami akan terus bukan sampai Pak Ahok bilang cukup," ujar Michael.

Dirinya menambahkan, masyarakat bisa melihat dana sumbangan kampanye pasangan Ahok-Djarot di laman ahokdjarot.id.

Kompas TV Ahok Puas Dengan Pembangunan Taman di Kalijodo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com