JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta nomor dua, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menilai penanggulangan banjir di wilayah Jakarta Selatan kerap terkendala akses. Sebab kondisi permukiman tak memungkinkan untuk dimasuki alat berat.
Pernyataan itu dilontarkannya saat blusukan kampanye ke permukiman warga di RT 13/RW 7 Kelurahan Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (21/12/2016).
Warga setempat menyatakan, permukiman mereka belakangan sering dilanda banjir karena adanya pembangunan sebuah apartemen tak jauh dari lokasi tersebut.
Ahok menilai, penanggulangan banjir seharusnya bisa dilakukan dengan pelebaran kali yang menjadi sumber banjir. Namun, setelah mengamati kondisi permukiman warga, Ahok menilai aksesnya tidak memungkinkan untuk dilewati alat berat.
"Alat berat kita enggak bisa masuk. Masalah Jakarta Selatan alat berat enggak bisa masuk. Mau beton, mesin enggak bisa masuk," kata Ahok.
Menurut Ahok, harus ada salah satu warga yang rela rumahnya dibongkar untuk memudahkan masuknya alat berat. Ia menyatakan hal tersebut merupakan opsi pertama yang akan dilakukan.
Namun, jika nantinya tidak bisa dilakukan, Ahok menyatakan akan ada pemotongan aliran air yang memungkinkan tidak adanya lagi air yang mengalir ke kali yang jadi penyebab banjir.
"Air yang ke sini harus dipotong," ujar Ahok.