Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Akui Setujui Kenaikan Anggaran untuk Transpor DPRD DKI

Kompas.com - 23/12/2016, 13:18 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menjelang cuti kampanye, Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, proses penganggaran sudah sampai penyusunan Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS).

Ketika itu, Basuki mengakui ada beberapa anggaran untuk DPRD DKI yang ditambah.

"Kalau untuk kenaikan transpor segala macam, memang kita ada penyesuaian," ujar Basuki atau Ahok di Rumah Lembang, Menteng, Jumat (23/12/2016).

Namun, dia tidak hafal anggaran apa saja yang naik. Dia pun mengeluhkan KUA-PPAS yang dirombak di bawah kepemimpinan Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono.

Adapun KUA-PPAS DKI 2017 yang diajukan eksekutif di bawah kepemimpinan Ahok sebelumnya adalah Rp 68,6 triliun. Kemudian, nilai KUA-PPAS yang disepakati antara Pemprov DKI dan DPRD DKI naik menjadi Rp 70,28 triliun.

Ketika itu, Pemprov DKI sudah di bawah kepemimpinan Sumarsono. Kemudian, APBD DKI 2017 pun disahkan dengan nilai Rp 70,19 triliun.

Ahok mengatakan, seharusnya usulan-usulan DPRD DKI di luar KUA-PPAS 2017 yang dia susun diatur dengan skala prioritas. Jika tidak terlalu diperlukan dan tidak masuk akal, maka seharusnya ditolak saja.

Sekalipun usulan DPRD DKI masuk akal, Ahok mengatakan, eksekutif harus memperhatikan anggaran mana yang mesti dikurangi untuk usulan itu. Bukannya malah menambah anggaran KUA-PPAS dari Rp 68 triliun menjadi Rp 70 triliun.

"Akibatnya apa? Waktu pelaksanaan ada yang lebih prioritas, tetapi enggak mau dieksekusi oleh oknum SKPD, karena dia lebih mementingkan eksekusi barang yang menguntungkan dia, bukan untungkan rakyat lho," ujar Ahok.

"Kayak kasus UPS kan begitu, yang sudah keburu janji dapat komisi, barangnya sudah masuk, itu yang dieksekusi," ucap dia.

Sekarang Ahok tidak bisa apa-apa lagi terkait APBD DKI. Sebab, dia sudah cuti dan tidak memiliki wewenang mengelola anggaran itu.

"Kita kan cuma Rp 68 T, saya enggak tahu, saya sudah cuti. Prinsip saya gini ajalah, saya enggak bisa berdebat, saya enggak ikutin lagi, karena semua KUA PPAS kita kan dibongkar," ujar Ahok.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah mengakui ada kenaikan anggaran untuk pos anggaran Sekretariat Dewan (Sekwan) DPRD DKI Jakarta pada APBD DKI 2017. Dari pos anggaran tersebut, beberapa komponen nilainya meningkat untuk anggota DPRD DKI Jakarta.

"Jadi ada kenaikan dari komponen untuk perjalanan dinas dan tunjangan perumahan buat anggota (DPRD) semuanya. Detailnya saya lupa, tapi waktu itu yang menandatangani kenaikan (anggaran)-nya Pak Ahok, bukan Pak Soni," kata Saefullah.

Kompas TV Bareskrim Kembali Panggil Lulung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Megapolitan
Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Megapolitan
Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Megapolitan
Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com