"Ngangkat jempol. Biar disangka bagus busnya, nanti dia kasih (bunyi telolet)," tutur Jamil.
Anak-anak itu sudah memiliki banyak koleksi video yang merekam aktivitas memburu bus telolet. Terkadang, mereka juga mengunggahnya ke YouTube.
Tak hanya Jamil dan kawan-kawannya, di Terminal Kalideres masih banyak kelompok anak lainnya yang juga memburu bus telolet. Mereka berkeliling di terminal, sesekali menunduk melihat kolong bus untuk memastikan bus itu memiliki terompet telolet atau tidak.
Seorang sopir bus di sana, Rosid, memberi kesempatan kepada Kompas.com untuk melihat tombol klakson telolet itu. Ada enam tombol berwarna merah di sebelah kanan setir bus. Namun, Rosid enggan membunyikan klakson tersebut di dalam terminal.
"Panas ini, soalnya berisik," kata dia.
Selain itu, Rosid juga menunjukkan corong atau terompet telolet yang dimaksud anak-anak itu. Di kolong bus yang dikemudikannya itu, ada dua terompet berwarna hitam. Kini, memburu bus telolet tampaknya menjadi kegemaran tersendiri, khususnya bagi anak-anak.
Di pinggir-pinggir jalan, khususnya yang dekat dengan terminal, kita akan dengan mudah menemukan sekumpulan anak-anak yang membawa kertas atau kardus bertuliskan "om telolet om" serta ponsel untuk merekam momen tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.