Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/12/2016, 20:57 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno akan menutupi kekurangan dana kampanye untuk Pilkada DKI Jakarta 2017. Sandiaga sendiri sudah menyumbangkan Rp 34 miliar untuk dana kampanye timnya.

Sumbangan itu paling banyak di antara calon gubernur dan wakil gubernur lainnya. Ada pun batas pengeluaran dana kampanye sebesar Rp 203 miliar.

"Kami buka seluas-luasnya. Saya sudah sampaikan. Apa yang didapat dan berapa kekurangannya akan saya tutupi dari sumbangan saya," kata Sandiaga di Kedoya Selatan, Jakarta Barat, Jumat (23/12/2016).

Saat ini, Tim Anies-Sandi tengah melakukan penggalangan dana kampanye dengan menyasar kelas menengah ke atas. Penggalangan dana itu seperti kelas motivasi dari Anies Baswedan.

Di kelas motivasi itu warga bisa menyumbangkan berapa pun. Kelas itu dimulai sejak dua hari lalu. Sandiaga sendiri belum mendapatkan laporan secara keseluruhan soal kelas tersebut.

"Tapi ada satu waktu itu, Mas Anies nyanyi Rp 6 juta, alhamdulillah," kata Sandiaga.

Menurut dia, penggalangan dana itu harus berprinsip KYC (Know Your Contributor). Prinsip ini merupakan bentuk dari komitmen transparansi dana Anies-Sandi. Ia tak mau mengeluarkan laporan tanpa mengetahui jelas penyumbang. (Baca: Sandiaga Tidak Masalahkan 90 Persen Dana Kampanye dari Kocek Pribadi)

Sandiaga juga tak ingin ada titipan dalam dana kampanye. Ia tak akan menerima sumbangan bila tak dicantumkan nama penyumbangnya. Prinsip ini juga berlaku bagi para pengusaha yang ingin menyumbang kepada Anies-Sandi.

"Kita buat lembaran baru, full transparansi, tidak ada yang ditutupi. (Misal) kalau mau sumbang karena simpatik kepada Pak Basuki, keluarlah (nama) pengusahanya. Itu saya rasa itu sebuah lembaran baru yang tentunya bisa diikuti oleh semua peserta (Pilkada DKI Jakarta 2017)," kata dia.

Kompas TV Sandiaga Temui Pedagang Pasar Tradisional
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Tarif Transjakarta Rute Bandara Soekarno-Hatta Tak Kunjung Ditetapkan, Dishub DKI: Masih Terus Dikaji

Tarif Transjakarta Rute Bandara Soekarno-Hatta Tak Kunjung Ditetapkan, Dishub DKI: Masih Terus Dikaji

Megapolitan
Nestapa Guru SMPN di Jaksel, Disebut Tak Dibayar Selama 2 Tahun dan Hanya Dapat Upah dari Saweran Wali Murid

Nestapa Guru SMPN di Jaksel, Disebut Tak Dibayar Selama 2 Tahun dan Hanya Dapat Upah dari Saweran Wali Murid

Megapolitan
Kafe Kloud Senopati Disegel karena Kasus Narkoba, 56 Karyawan Kehilangan Pekerjaan

Kafe Kloud Senopati Disegel karena Kasus Narkoba, 56 Karyawan Kehilangan Pekerjaan

Megapolitan
9 Jalan yang Dilarang Pasang Alat Peraga Kampanye di Kota Bekasi

9 Jalan yang Dilarang Pasang Alat Peraga Kampanye di Kota Bekasi

Megapolitan
Kunjungi Kantor Damkar DKI, Cipung Dikerubuti 'Office Boy' untuk Berswafoto

Kunjungi Kantor Damkar DKI, Cipung Dikerubuti "Office Boy" untuk Berswafoto

Megapolitan
Oknum Satpol PP yang Janjikan Pekerjaan di Kantor Samsat Tak Ditahan, Polisi: Masih Pemulihan Pascaoperasi

Oknum Satpol PP yang Janjikan Pekerjaan di Kantor Samsat Tak Ditahan, Polisi: Masih Pemulihan Pascaoperasi

Megapolitan
Sidak SDN Malaka Jaya 10 Buntut Gaji Guru Rp 300.000, Heru Budi: Masalah Sudah Diselesaikan

Sidak SDN Malaka Jaya 10 Buntut Gaji Guru Rp 300.000, Heru Budi: Masalah Sudah Diselesaikan

Megapolitan
Kenalkan Mobil Pemadam ke Rayyanza 'Cipung', Damkar DKI: Dia Sempat Syok, tapi 'Happy'

Kenalkan Mobil Pemadam ke Rayyanza "Cipung", Damkar DKI: Dia Sempat Syok, tapi "Happy"

Megapolitan
Ada Proyek Polder, Dishub DKI Imbau Pengendara Hindari Jalan TB Simatupang hingga 15 Desember 2023

Ada Proyek Polder, Dishub DKI Imbau Pengendara Hindari Jalan TB Simatupang hingga 15 Desember 2023

Megapolitan
2 Penipu yang Janjikan Pekerjaan di Kantor Samsat Ternyata Pegawai Pemkot Serang dan Satpol PP

2 Penipu yang Janjikan Pekerjaan di Kantor Samsat Ternyata Pegawai Pemkot Serang dan Satpol PP

Megapolitan
Polisi: Penyebab Lansia yang Tewas di Atap Rumahnya di Manggarai Diduga karena Kelelahan

Polisi: Penyebab Lansia yang Tewas di Atap Rumahnya di Manggarai Diduga karena Kelelahan

Megapolitan
Pemkot Depok Kucurkan Dana Rp 6,8 Miliar untuk Bangun Kantor Kelurahan Curug

Pemkot Depok Kucurkan Dana Rp 6,8 Miliar untuk Bangun Kantor Kelurahan Curug

Megapolitan
Sudah 1,5 Bulan, 3 Pengeroyok yang Tewaskan Pemuda dalam Tawuran di Ciracas Masih Buron

Sudah 1,5 Bulan, 3 Pengeroyok yang Tewaskan Pemuda dalam Tawuran di Ciracas Masih Buron

Megapolitan
'Headway' LRT Jabodebek Kini Berkurang Jadi 18 Menit

"Headway" LRT Jabodebek Kini Berkurang Jadi 18 Menit

Megapolitan
KPU DKI Kesulitan Cari Alternatif Gudang Logistik Pemilu di Mampang dan Kebayoran Lama

KPU DKI Kesulitan Cari Alternatif Gudang Logistik Pemilu di Mampang dan Kebayoran Lama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com