JAKARTA, KOMPAS.com — Dua buah motor besar bertuliskan Dishub (Dinas Perhubungan) kembali terpakir di sisi selasar Balai Kota DKI Jakarta. Motor pengawalan atau voorijder yang digunakan untuk mengawal gubernur sudah lama tak digunakan oleh Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Namun, kini Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menggunakan fasilitas itu.
Berdasarkan pantauan, Sumarsono selalu dikawal dua motor besar voorijder ketika beraktivitas di luar Balai Kota. Selain itu, pengawalan tersebut juga selalu digunakan ketika berangkat ke Balai Kota dari rumah dinas gubernur dan kembali pulang ke rumah dinas gubernur di Jalan Taman Suropati Nomor 7, Menteng, Jakarta Pusat.
Ada empat personel Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta yang bertugas mengawal Sumarsono. Mereka dibagi ke dalam dua shift sehingga Sumarsono dikawal oleh dua voorijder tiap harinya.
(Baca: Ahok Sindir Pejabat DKI, Ketua DPRD Janji Tak Lagi Gunakan "Voorijder")
Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerja Sama Luar Negeri (KDH dan KLN) DKI Jakarta, Muhammad Mawardi, menjelaskan, pengawalan motor voorijder merupakan fasilitas dan hak yang didapatkan gubernur.
"Jadi, kemarin Pak Ahok tidak berkenan (pakai voorijder), Pak Soni (Sumarsono) berkenan. Tergantung mood pimpinan," kata Mawardi kepada Kompas.com, Senin (26/12/2016).
Dia mengatakan, Kepala Dishubtrans DKI Jakarta yang berwenang menentukan jumlah pengawalan menggunakan motor voorijder. Setahu dia, Sumarsono dikawal oleh dua motor voorijder setiap harinya.
Biro KDH dan KLN, kata Mawardi, menawarkan fasilitas itu kepada Sumarsono sejak dilantik menjadi Plt Gubernur DKI Jakarta.
"Kami tawarkan, apa Bapak berkenan (menggunakan voorijder)? Beliau bilang, siapkan saja (motor voorijder) untuk kelancaran aktivitas," kata Mawardi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.