JAKARTA, KOMPAS.com - Kedatangan calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, ke wilayah Lagoa, Jakarta Utara, seolah ditunggu-tunggu warga setempat.
Anies tiba di lokasi kampanye tersebut pukul 12.30, atau molor dari waktu yang direncanakan, yakni pukul 11.30. Warga yang menyambut kedatangan Anies tambak didominasi ibu-ibu.
Mereka membawa karton bertuliskan keluhan tentang Kartu Jakarta Pintar (KJP), seperti "Tarik Tunai KJP" dan "KJP dicairkan lagi".
Saat Anies melintas, tak sedikit ibu yang bergumam mengenai KJP. Ada yang berceletuk ingin memilih Anies karena menjanjikan tarik tunai KJP.
Sebab, Pemprov DKI Jakarta di bawah pemerintahan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membuat kebijakan yang tidak memungkinkan KJP ditarik tunai.
"Pilih (cagub) yang ini saja, Pak Anies. KJP-nya entar bisa tarik tunai lagi," kata seorang ibu, Selasa (27/12/2016).
"Sekalian entar kalau (Anies) jadi gubernur, KJP bisa ditukerin sama emas," kata ibu lainnya.
(Baca juga: Kepada Anies, Warga Tanyakan Sumber Pendanaan KJP Plus)
Lia, seorang warga Jalan Pinang, Lagoa, mengaku kesulitan dengan kebijakan Pemprov DKI Jakarta terkait KJP.
Menurut dia, saat ini, KJP hanya bisa dipergunakan untuk membeli perlengkapan sekolah. Sementara itu, ada kebutuhan selain perlengkapan sekolah yang tak bisa dibeli dengan KJP.
"Emang kita mau beli buku sepatu terus tiap bulan? Kemarin sekolah anak saya ngewajibin setiap anak iuran Rp 70.000 buat beli kalender, uangnya dari mana?" kata Lia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.