Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sakit Hati Yusri kepada Ahok Berbuah Dukungan untuk Anies

Kompas.com - 28/12/2016, 07:52 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Yusri Isnaeni, seorang ibu yang pernah dimarahi dan disebut "maling" oleh Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, muncul kembali.

Dia menghadiri kampanye calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, di kawasan Lagoa, Jakarta Utara, Selasa (27/12/2016). Yusri terlihat duduk di samping Anies dan mengikuti kampanye itu hingga usai.

Setelah Anies memberikan orasinya kepada warga setempat, dia mengunjungi rumah Yusri yang tak jauh dari lokasi kampanyenya.

Di sana, Yusri bercerita kepada Anies terkait tindakan Ahok. Pada 10 Desember 2015, Yusri dan sang ibu pernah mendatangi Ahok saat masih aktif menjabat Gubernur DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta.

Cerita berawal ketika Yusri hendak membelanjakan peralatan untuk sekolah anaknya di Pasar Koja, Jakarta Utara. Saat itu, rupanya dana Kartu Jakarta Pintar (KJP) milik anaknya tak dapat digunakan karena para pedagang di sana mengatakan sistem saat itu sedang offline.

Yusri mengaku sudah mencoba menggunakan KJP empat kali di toko yang ada di sana. Namun, ia merasa dipersulit karena toko yang ia sambangi mengaku sistem dengan Bank DKI sedang offline.

Pada akhirnya, dia mencairkan dana KJP di toko kelima di Pasar Koja. Ia berhasil mencairkan Rp 300.000 uang KJP di toko tersebut. Namun, pada struk penarikan, ternyata dana yang terpotong Rp 330.000.

Adanya potongan Rp 30.000 itu yang hendak dia konfirmasi ke Ahok. Ekspektasi berbeda dengan realita. Bukannya dapat solusi, Yusri justru dimarahi Ahok dan disebut maling.

Pasalnya, Pemprov DKI Jakarta menerapkan kebijakan nontunai pada penggunaan KJP. Pemegang KJP tidak dapat menarik tunai jaminan pendidikan tersebut.

"Sampai sekarang, rasa hati saya tidak terima. Saya ingin ke depannya Bapak Anies menjadi Gubernur DKI Jakarta dan mengubah Jakarta lebih baik, punya pemimpin dengan jiwa baik, tidak kasar, pintar, cerdas, punya sopan santun," kata Yusri di hadapan Anies, Selasa (27/12/2016).

(Baca: Ibu yang Pernah Disebut Maling oleh Ahok Pertanyakan Kelanjutan Laporannya di Kepolisian)

Selain itu, Yusri juga curhat tak ada keberlanjutan proses hukum terhadap Ahok. Sepekan setelah dimarahi, Yusri langsung melaporkan Ahok ke Mapolda Metro Jaya dengan didampingi kuasa hukumnya, Eggy Sudjana.

Yusri melaporkan Ahok dengan tuduhan pencemaran nama baik. Hanya saja, lanjut dia, hingga kini tak ada keberlanjutan dari proses hukum tersebut. Yusri mengaku sudah menanyakan hal ini ke pihak kepolisian. Polisi mengimbau kasus Ahok dengan Yusri diselesaikan secara kekeluargaan.

"Kalau mau damai, ya Ahok datang ke tempat saya. Jangan mentang-mentang dia pejabat, dia yang berkuasa, jadi saya yang mengemis kepada beliau," kata Yusri.

Yusri juga menuntut Ahok untuk meminta maaf kepadanya di depan publik.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com