Ubah komunikasi
Anies mengatakan, dirinya memetik pelajaran dari kasus Ahok dengan Yusri. Dia ingin memperbaiki hubungan antara pemerintah dan warganya jika nantinya terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyebut, salah satu tugas pemerintah adalah menerima keluhan dan menyelesaikannya.
Jika terjalin komunikasi yang baik, kasus ini tidak perlu dilanjutkan hingga ke ranah hukum.
"Nah, poinnya adalah kami ingin membangun Jakarta untuk semua. Kalau pemimpin itu menunjukkan rasa saling menghargai, bawahnya pun akan menghargai. Tetapi, kalau pemimpin justru sikapnya itu adigang, adigung, adiguno, tidak menghargai, justru perasaan sebagai super dan segalanya, maka yang tumbuh ke bawah sikapnya akan seperti itu," ucap Anies.
Anies menyebut, Ahok tak patut melakukan tindakan tersebut kepada warga, khususnya perempuan.
"Oleh karena itu, kami janji, kami tidak mau melakukan hal seperti ini dan kami akan mengubah budaya komunikasi di pemerintahan di Jakarta," kata Anies.
(Baca: Curahan Hati Ibu Pengadu KJP yang Dituding Maling oleh Ahok...)
KJP bisa ditarik tunai
Salah satu program unggulan pasangan Anies dengan Sandiaga Uno adalah KJP Plus. Kepada warga Lagoa, Anies berjanji akan mengembangkan fungsi KJP. Tak lagi mendapat peralatan sekolah, KJP juga dapat ditarik tunai.
Pada pemerintahan Ahok, KJP tidak dapat ditarik tunai. Hal ini untuk mengantisipasi penyalahgunaan dana KJP. Sebab, banyak ditemukan kasus dana KJP justru dipergunakan untuk kebutuhan lain yang tidak berkaitan dengan kebutuhan peserta didik.
"Kalau KJP Plus, anak-anak yang terima bukan cuma anak sekolah, melainkan juga anak putus sekolah, kursus, kejar paket. Sekarang KJP ini banyak siswa yang harusnya tidak dapat malah dapat dan yang seharusnya dapat KJP malah tidak dapat," kata Anies.
(Baca: Dukung Anies, Ibu yang Pernah Dimarahi Ahok Ini Harap KJP Dapat Ditarik Tunai)
Penarikan tunai KJP itu, lanjut dia, tidak dapat dilakukan tiap bulan. Anies mengatakan tarik tunai dana KJP hanya dapat dilakukan ketika tahun ajaran baru dimulai.
"Itulah mengapa ketika saya mengelola Kartu Indonesia Pintar pun pencairannya akan disamakan dengan tahun ajaran baru, dengan semester baru. Karena pada masa-masa itulah kebutuhan untuk pendidikan tinggi," ujar Anies.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.