Sebelum dua perampokan itu, Ramlan sang kapten juga pernah memimpin perampokan di Depok. Ia disebut terakhir ditangkap polisi pada Agustus 2015.
Ia menyekap korbannya yang ada di Griya Telaga Permai, Cilangkap, Tapos, Depok, lalu menggasak emas 43 gram dan kartu ATM pemilik rumah.
"Sekali kami tangkap," kata Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Teguh Nugroho.
Teguh mengatakan, Ramlan yang dikenal bergerak dengan Geng Medan ini tak segan melumpuhkan korbannya. Modus yang digunakan hampir mirip dengan yang terekam kamera CCTV di Pulomas.
Komplotan Ramlan masuk dengan leluasa sebelum menodong dan mengikat atau menyekap orang yang ada di rumah.
Teguh mengungkapkan, sebelum tertangkap pada Agustus 2015, Ramlan juga masuk DPO Polresta Depok atas aksi perampokan perhiasaan dan uang di toko material di Cimanggis pada 2015; di rumah artis lawas, Farouq Avero, di Sawangan pada 2014; dan di Toko Gas Alam Grosir di Cimanggis pada 2014.
Pada 2014, jejak Ramlan juga terendus di rumah mewah di Cikarang pada 2014, di ruko di Cikarang pada 2014, dan di belakang Terminal Baranangsiang pada 2015.
Saat ditangkap pada 2015 lalu, Ramlan sempat mengungkapkan kepada polisi bahwa ia juga ditangkap pada 2013, dan sebelumnya mendekam di Lapas Bulak Kapal pada 2008.
(Baca: Ini Peran Ramlan, Salah Satu Perampok dan Pembunuh di Pulomas)
Sejumlah penelusuran juga menunjukkan Ramlan tak hanya melancarkan aksinya di Jabodetabek. Pada 2010, Ramlan pernah ditangkap Polda Jateng karena merampok di Tegal dan di Surakarta. Pada 2007, dia juga pernah beraksi di Cirebon, Jawa Barat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.